EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Grup Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Muhamad Nur, mengatakan sektor pertanian berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengalami peningkatan cukup tinggi. Ini terjadi seiring dengan masa panen raya komoditas tanaman bahan makanan (tabama) di sejumlah daerah.
Menurutnya, kenaikan tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang mencapai 7,58 persen, lebih rendah dari 18,98 persen pada triwulan II 2021. Ini artinya, kegiatan dunia usaha pada kuartal III 2021 tetap tumbuh positif, meskipun terjadi pelambatan jika dibandingkan dengan capaian pada kuartal sebelumnya.
"Sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan tercatat meningkat sejalan dengan panen komoditas tabama (tanaman bahan makanan), perkebunan, dan perikanan di sejumlah daerah," katanya, dalam Siaran Pers diterima Republika, Jumat (15/10).
Nur mengatakan, sejalan dengan tumbuhnya sektor pertanian, maka kondisi keuangan pada dunia usaha juga dapat dipastikan dalam kondisi normal. Namun penggunaan tenaga kerja diindikasikan turun lebih dalam dan masih dalam fase kontraksi.
"Pada kuartal IV 2021 mendatang, responden memprakirakan kegiatan usaha cenderung masih akan stabil dengan SBT sebesar 7,46 persen," katanya.
Meski demikian, ia mengatakan, perlambatan kinerja terjadi pada sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, serta kegiatan usaha sektor Industri Pengolahan di tengah kebijakan pembatasan mobilitas.
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai kuartal III 2021 tercatat sebesar 73,30 persen, lebih rendah dari capaian pada kuartal sebelumnya sebesar 75,33 persen.
"Kinerja beberapa sektor utama diperkirakan meningkat, terutama sektor produksi dan industri pengolahan," katanya.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa menjaga keberlangsungan masa tanam dan panen yang diintensifkan pemerintah dan para petani selama ini tetap berjalan dengan baik. Makanya, produksi yang dihasilkan dari tahun ke tahun mampu terjaga dan mencukupi kebutuhan bahkan cendrung surplus.
Baca juga : Masyarakat Wajib Terapkan Prokes Saat Karantina
"Kami dorong terus peningkatan produksi nasional melalui peningkatan kualitas SDM, juga pengawalan produksi, permodalan dan bantuan pemerintah antara lain seperti pupuk subsidi dan bantuan alsintan," kata dia.