EKBIS.CO, JAKARTA -- Adira Finance meraih pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 36 persen. Pertumbuhan ini ditunjang meningkatnya penjualan mobil berkat insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang diusung pemerintah.
Dengan adanya kebijakan insentif itu, penjualan wholesale mobil baru dan sepeda motor baru tumbuh masing-masing sebesar 69 persen (year on year) dan 31 persen. Penjualan menjadi 628 ribu unit dan 3,8 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2021.
"Seiring meningkatnya penjualan pada industri otomotif, Adira Finance mencatatkan total pembiayaan baru di sembilan bulan 2021 sebesar Rp 18,1 triliun, naik 36 persen (yoy) jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu," kata Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira Finance, Jumat (29/9).
Seluruh segmen mengalami kenaikan terutama pada segmen mobil baru dan sepeda motor baru. Sementara itu, Piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan tercatat masih menurun sebesar 13 persen (yoy) menjadi Rp39,9 triliun di September 2021.
"Penurunan pada piutang yang dikelola disebabkan rundown portfolio yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan baru karena penjualan belum kembali ke tingkat sebelum COVID-19," tambah dia.
Salah satu upaya Adira Finance untuk mendorong kinerja perusahaan antara lain aktif pada segmen digital dengan meluncurkan aplikasi mobile Adiraku versi 2.0, Momobil.id, momotor.id, serta dicicilaja.com. Hingga September 2021, jumlah konsumen yang telah mengunduh aplikasi Adiraku hampir sekitar 1,8 juta konsumen dan jumlah konsumen yang terdaftar sekitar 736 ribu konsumen.