EKBIS.CO, OLEH BAYU ADJI P
Dito (26 tahun) harus sedikit antre ketika hendak mengisi bensin di Pertashop 3P.46305 yang terletak di Jalan Cigayam, Desa Cigayam, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jumat (29/10) siang. Namun, antrean itu tak terlalu panjang. Setelah menunggu beberapa saat, baru gilirannya untuk mengisi bahan bakar untuk sepeda motornya.
Bagi warga yang tinggal di Desa Cibadak, Kecamatan Banjaranyar, itu keberadaan Pertashop di Jalan Cigayam sangat menbantu aktivitasnya. Sebab, tak ada SPBU di wilayah itu. SPBU terdekat yang ada jaraknya sekitar 9 kilometer dari rumahnya.
"Karena dekat dari rumah, jadi sangat membantu. Jadi selalu beli di sini," kata dia.
Menurut dia, mengisi bensin di pom resmi Pertamina lebih terjamin dibanding mengisi di pom bensin eceran. Selain itu, lanjut dia, mengisi di Pertashop juga dinilai lebih aman lantaran dilengkapi alat pemadam api ringan (APAR) apabila terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
Ia pun tak masalah ihwal BBM yang dijual di Pertashop terbatas hanya untuk jenis Pertamax. Sebab, sajak awal Dito memang pengguna Pertamax.
Menurut dia, menggunakan bahan bakar jenis Pertamax lebih baik untuk sepeda motornya. "Mesin jadi lebih bersih," kata dia.
Tak hanya Dito yang terbantu dengan keberadaan pom bensin resmi di lokasi yang jauh dari pusat keramaian itu. Salah satu pengendara lainnya, Yuli (29), juga merasakan hal yang sama. Apalagi, Pertashop di Desa Cigayam itu merupakan satu-satunya pom resmi Pertamina di sepanjang jalan yang menguhubungkan Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, dengan Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Yuli juga mengaku tak masalah dengan jenis BBM yang dijual di Pertashop. Sebab, dengan menggunakan BBM jenis Pertamax mesin motorya justru menjadi lebih awet.
"Tangki bahan bakar bersih dari endapan yang sering terjadi dari bahan bakar selain Pertamax," ujar dia.
Operator Pertashop 3P.46305, Sigit (23) menyebutkan, penjualan BBM di tempatnya bekerja itu terus meningkat sejak kali pertama beroperasi pada awal 2021. Menurut dia, saat ini rata-rata Pertamax yang terjual di tempatnya bisa mencapai 900 liter per harinya.
Sigit pun sempat merasa bingung penjualannya bisa tinggi. Padahal, jenis BBM yang dijual di Pertashop hanyalah Pertamax.
"Saya pernah tanya-tanya ke pembeli, kenapa pilih Pertamax. Katanya lebih enak buat motor. Di sini katanya pasti pas, beda kalau di pom eceran," kata dia.
Pemilik Pertashop 3P.46305, Kurnia mengatakan, unit Pertashop miliknya baru beroperasi sejak Maret 2021. Pada masa awal dibuka, penjualan per hari rata-rata hanya 200 liter Pertamax. Namun, saat ini dalam satu hari unit Pertashop miliknya bisa menjual hingga 1.000 liter per hari, dengan waktu operasional pukul 06.00-20.00 WIB.
"Sekarang rata-rata per bulan sudah 20 ribu sampai 25 ribu liter," kata dia.
Kurnia mengaku, sejak awal memang bisnis di usaha BBM. Ia pernah bekerja sama dengan sebuah perusahaan untuk menjadi pengecer BBM. Namun, ketika itu pengiriman BBM sering tersendat.
Kemudian, ia mencoba bekerja sama dengan Pertamina untuk membuka Pertashop. Sebab, di wilayah Cigayam belum ada SPBU Pertamina.
"Paling dekat SPBU di Banjarsari, yang jaraknya lebih dari 10 kilometer. Di jalur Cigayam juga belum ada SPBU hingga tembuz ke Parigi Pangandaran. Kita satu-satunya," kata dia.
Kurnia bermimpi, Pertashop miliknya dapat terus bekembang dan bisa menjadi SPBU reguler. Dengan begitu, masyarakat sekitar dapat menjangkau BBM yang harganya sesuai.
Di wilayah Ciamis lainnya, tempatnya di Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, juga terdapat satu unit Pertashop yang belum lama beroperasi. Pertashop 3P.46309 yang dimiliki oleh Jojo Juarno ketika itu langsung diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Ahad, 13 Juni 2021.
Jojo mengaku sengaja membuka Pertashop di wilayah itu lantaran Desa Sukajaya jauh dari jangkauan SPBU Pertamina. Padahal, jalur itu sudah ramai dialui kendaraan lantaran merupakan alternatif di wilayah Kecamatan Pamarican.
"Paling dekat SPBU dari sana itu lebih dari 5 km. Karena tidak ada SPBU, mangkanya potensinya tinggi," ujar Jojo.
Meski hanya menjual BBM jenis Pertamax, omzet Pertashop yang dimilikinya sudah lumayan baik. Saat ini, rata-rata Pertamax yang terjual dalam satu hari berada di kisaran 800 liter, dengan waktu operasional pukul 05.00-21.00 WIB.
Menurut dia, dengan keberadaan Pertashop di Desa Sukajaya, masyarakat juga bisa lebih tahu keunggulan bahan bakar jenis Pertamax. Sebab, ia menilai, masih banyak yang masyarakat yang hanya melihat dari sisi harga yang murah, seeprti jenis Pertalite. Sementara, lanjut dia, penggunaan Pertamax itu justru lebih baik ke mesin kendaraan.
Jojo menambahkan, pihaknya juga selalu memberi pemahaman kepada pemakai di perdesaan terkait keuntungan menggunakan BBM jenis Pertamax. Sebab, banyak masyarakat yang belum tahu keuntungan menggunakan Pertamax.
"Intinya kami juga ingin membantu masyarakat di perdesaan supaya mudah mendapatkan bahan bakar yang berkualitas. Harga di Pertashop juga kan tak berbeda dengan SPBU. Kalau di pom bensin eceren kan tidak pasti ukurannya. Kalau di Pertashop kan sudah pasti pas," kata dia.
Melalui keterangan resminya, Pertamina juga terus mempercepat berbagai program pemerataan energi lainnya, seperti pendirian Pertashop dan One Village One Outlet (OVOO). Dengan adanya Pertashop, kebutuhan masyarakat di wilayah Jawa Barat dan Banten yang tinggal jauh dari lokasi SPBU, dapat terpenuhi dengan baik. Selain memberikan akses yang mudah bagi masyarakat, hadirnya Pertashop, diharapkan masyarakat di seluruh Indonesia sampai ke pedesaan dapat menikmati manfaat BBM berkualitas dan ramah lingkungan seperti Pertamax dengan harga yang sama dengan di SPBU.
Seperti diketahui, BBM yang lebih berkualitas memiliki kadar oktan (Research Octane Number/RON) tinggi, sehingga lebih ramah lingkungan karena rendah emisi. Bahkan, pabrikan kendaraan sudah mensyaratkan mobil keluaran 2000-an ke atas menggunakan BBM minimal RON 90.