EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) memberikan asuransi kecelakaan diri secara gratis kepada beberapa kelompok binaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Langkah Askrindo ini sebagai bagian dari kegiatan literasi asuransi dan inklusi keuangan.
Tidak hanya memberikan asuransi kecelakaan diri, anak usaha dari Indonesia Financial Group (IFG) ini juga memberikan pembinaan dan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa sarana produksi. Bantuan diberikan kepada tiga kelompok UMKM, yakni Kelompok Usaha Pengrajin Sepatu kota Tasikmalaya, Kelompok UMKM Binaan pemerintah kabupaten Tegal, dan Kelompok UMKM Seafood Olahan kota Tarakan.
"Kami berharap dengan pemberian asuransi kecelakaan diri secara gratis ini akan mendorong masyarakat memahami pentingnya memiliki asuransi. Sehingga bisa meminimalkan risiko kerugian kedepan yang tidak bisa kita perkirakan apa dan kapan hal tersebut terjadi," kata Direktur Utama Askrindo Priyastomo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (1/11).
Dengan memiliki asuransi, lanjut Priyastomo, masyrakat akan semakin terdorong mencari tahu manfaat asuransi dan keuntungan yang bisa mereka nikmati. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, penetrasi asuransi di Indonesia sebesar 3,1 persen pada akhir semester I 2021. Angka tersebut naik dibandingkan pencapaian akhir 2020, yang tercatat sebesar 2.9 persen.
Masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, mendorong OJK bersama industri asuransi untuk semakin gencar melakukan literasi asuransi kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk kepada mahasiswa. Priyastomo menyebutkan, Askrindo telah memberikan asuransi kecelakaan diri dengan total nilai pertanggungan mencapai Rp 12,5 miliar kepada sekitar 125 orang peserta literasi asuransi. Pemberian asuransi kecelakaan secara gratis itu dilakukan secara digital lewat aplikasi Digiask.
Priyastomo menyampaikan, sesuai dengan perkembangan industri 4.0, Askrindo juga semakin gencar membenahi berbagai produk dan layanan, yang tidak lagi hanya mengandalkan penjualan dan layanan secara konvensional. Melainkan juga, sudah mengembangkan berbagai produk dan layanan secara digital