Rabu 10 Nov 2021 15:13 WIB

Transformasi Inacraft, Pameran Kerajinan Terbesar di ASEAN

Pameran kerajinan Inacraft hadir kembali dengan Inacraft digital x Tokopedia

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies, Ketua Umum DPP Asephi Muchsin Ridjan, Plt Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian Reni Yanita, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani Mustafa, dan Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni pada peluncuran INACRAFT Go Digital & Kampanye INACRAFT Digital x Tokopedia Vol 1 di Jakarta, Rabu (10 November 2021).
Foto: Inacraft
Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies, Ketua Umum DPP Asephi Muchsin Ridjan, Plt Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian Reni Yanita, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani Mustafa, dan Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni pada peluncuran INACRAFT Go Digital & Kampanye INACRAFT Digital x Tokopedia Vol 1 di Jakarta, Rabu (10 November 2021).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pameran bertajuk Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT), yang didaulat sebagai salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara, menjadi salah satu pameran yang selalu dinanti oleh para penggiat & peminat produk-produk kerajinan dalam negeri dengan berbagai jenis produk berupa kerajinan, batik, tenun, dan fashion.  

Sebagai salah satu barometer perkembangan industri kerajinan tangan atau handicraft di Indonesia, INACRAFT terus berkomitmen mendukung perajin di Indonesia diwujudkan dengan penyelenggaran pameran INACRAFT yang diprakarsai oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) bekerjasama dengan PT. Mediatama Binakreasi sudah berlangsung selama 20 tahun yang melibatkan 1.500 pelaku kreatif dari dalam negeri dengan dihadiri rata-rata 30 ribu pengunjung perhari.

Dimana pernah terjadi rekor pengunjung mencapai 173.695 orang pada gelaran Inacraft 2019. Total transaksi retail yang tercatat sebesar Rp 145,095 miliar dan kontrak dagang sebesar 12,98 juta dolar AS.

Namun demikian, dengan adanya pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, termasuk di Indonesia mendorong kami melakukan penundaan kegiatan tersebut untuk menghindari kemungkinan penyebaran lebih luas dari pandemi tersebut yang telah menghambat hampir di sebagian besar aspek ekonomi Indonesia termasuk di industri kreatif. 

Kesuksesan INACRAFT selama dua dekade (21 kali penyelenggaraan) membuat INACRAFT tidak hanya sebagai “sekadar” tempat pameran namun juga sebagai wadah promosi, menambah ilm, dan membangun networking diantara pelaku usaha kerajinan agar dapat bersaing secara sehat menampilkan produk-produk berkualitas. 

INACRAFT menjadi suatu melting pot bagi para pelaku industri kerajinan mulai dari produsen, artisan, pendidik, eksportir, pencinta, kolektor dan pembeli termasuk para pemangku kebijakan dan pembina UMKM di tingkat pemerintah propinsi dan BUMN melalui konsep INACRAFT IKON. 

Tidak keliru jika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menganugerahi INACRAFT sebagai Kegiatan Komunitas terbaik tahun 2018 pada Penghargaan Warisan Budaya. Selain itu,  ASEPHI terpilih menjadi Organisasi Non Pemerintah Terbaik Dunia pada penghargaan International Craft Award di New Delhi 2020. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement