Nasrullah menjelaskan, program GRATIEKS ini ditargetkan bisa meningkatkan pertumbuhan volume ekspor peternakan pada tahun 2024 naik 300 persen menjadi 884.212 ton ke 100 negara tujuan.
Untuk mencapai target, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pelaku usaha saling berkolaborasi bersama-sama meningkatkan ekspor, dengan mencari negara tujuan baru, dan mengidentifikasi permintaan produk yang dibutuhkan oleh negara lain.
"Prinsip yang harus dipenuhi dalam mengisi peluang ekspor adalah kualitas, kuantitas dan keberlanjutan. Perlu adanya jaminan kualitas yang dapat bersaing, kemampuan memenuhi kuantitas yang dibutuhkan negara importir dan keberlanjutan pasokan," tegas dia.
Sementara Itu, Direktur PT. Centralwindu Sejati, Paulius Juta menyampaikan merasa antusias untuk memperkenalkan produk pet food ke negara tetangga lainnya. Ia meyakini, produk yang dipasarkan merupakan salah satu produk unggulan dan berkualitas tinggi.
"Produk kami diproduksi oleh pabrik berstandar tinggi dan tersertifikasi. Rasanya sangat diminati kucing dengan kualitas terjamin sehingga menjadi pilihan tepat untuk semua jenis kucing," ungkap Paulius.
Selain melakukan ekspor makanan hewan kesayangan, PT. Centralwindu Sejati juga memproduksi pakan ikan, pakan udang, bibit udang, bibit ikan, probiotik hingga produk udang dan makanan olahan yang tersedia di pasar domestik maupun ekspor.
"Kami mempunyai misi menjadi pilihan para pecinta hewan kesayangan dalam menyediakan produk makanan, perawatan serta nutrisi dengan kualitas terbaik. Dan kami ingin menunjukkan pet food buatan Indonesia ke negara-negara tetangga," tandas Paulius.