EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) terus memperluas ekspansi penjualan produknya di pasar internasional. Ini adalah salah satu bagian dari program utama perusahaan yakni Go Expand, di mana Pertamina Patra Niaga terus mengambil kesempatan untuk terus memasarkan produknya di pasar luar negeri, salah satunya adalah Avtur.
Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T, Irto Ginting mengatakan bahwa kemitraan strategis bisnis Avtur telah dilakukan sejak tahun 2014. Melalui skema kemitraan strategis tersebut, secara total Pertamina Patra Niaga telah melayani kebutuhan Avtur di 128 lokasi di dunia yang tersebar di 47 negara.
“Kemitraan strategis yang kami jalankan adalah model Contracting Company Delivering Company atau dikenal dengan Conco Delco, di mana ini adalah skema best practice pada industri aviasi. Sejak tahun 2014, melalui skema Conco Delco kami terus meningkatkan penyaluran Avtur di luar negeri, dengan total penyaluran Avtur tertinggi mencapai lebih dari 700 ribu Kilo Liter (KL) pada tahun 2019,” jelas Irto, Jumat (12/11).
Dilihat dari total volume, penyaluran Avtur sejak tahun 2014 melalui kemitraan strategis ini pun tidak hanya terpusat di regional Asia Tenggara, namun hingga Eropa dan Timur Tengah. Di tahun 2020, tercatat volume penyaluran tertinggi berada di Thailand yang mencapai 20 persen dari total penyaluran Avtur di luar negeri, disusul Jepang mencapai lebih dari 14 persen. Untuk di Eropa dan Timur Tengah juga cukup tinggi, tepatnya di Belanda dan Arab Saudi dimana penyaluran di kedua negara tersebut hampir mencapai 8 persen dari total penyaluran internasional.
Dilihat dari sisi maskapai, tercatat juga bahwa layanan Conco Delco Pertamina Patra Niaga tidak hanya fokus kepada maskapai dalam negeri yang melayani rute penerbangan internasional. Tercatat pada tahun 2020, dari 5 maskapai dengan volume penyaluran Avtur tertinggi, 2 diantaranya adalah maskapai yang berasal dari Filipina dan Jepang.
“Ini membuktikan bahwa jejak layanan Avtur Pertamina telah diakui dan dapat bersaing dengan berbagai perusahaan di industri aviasi,” tambah Irto.
Sejak pandemi, Irto menjelaskan memang terjadi penurunan penyaluran Avtur yang signifikan, hal tersebut dipengaruhi oleh permintaan yang menurun dan terbatasnya jumlah penerbangan. Namun, hal ini dimanfaatkan perusahaan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas dan efektivitas layanan Avtur di luar negeri.
“Salah satu yang dilakukan adalah melakukan penyelarasan bisnis dengan Pertamina Internasional Marketing & Distribution sebagai trading arm kami di luar negeri, kami akan melakukan penyesuaian strategi dalam melakukan ekspansi bisnis Avtur ke depan. Kedua adalah memperkuat sistem digitalisasi, ini adalah upaya kami memperkuat mekanisme yang menunjang pelayanan penyaluran Avtur. Kami harap ke depan bisnis aviasi akan kian membaik, dan kami bisa terus memperluas jaringan bisnis Avtur internasional Pertamina,” pungkas Irto.