Rabu 17 Nov 2021 16:34 WIB

Jokowi Dorong Pembangunan Ekosistem Mobil Listrik

Penggunaan mobil listrik dinilai lebih hemat jika dibandingkan dengan BBM.

Rep: Dessy Suciati Saputri/Eric Iskandarsjah Z/Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kiri) dan Ketua Umum GAIKINDO Yohanes Nangoi (kanan) menerima penjelasan dari President Director BMW Group Indonesia Ramesh Divyanathan (kiri) saat mengunjungi ruang pamer Mobil BMW pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, di ICE BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (16/11/2021). Dalam kunjungannya Presiden berharap ajang pameran mobil terbesar se Asia Tenggara ini dapat membangkitkan kembali industri otomotif di Indonesia di masa pandemi COVID-19.
Foto:

Start Now Project sendiri merupakan salah satu umbrella project yang dihadirkan sebagai bentuk komitmen MMKSI untuk lingkungan. Project ini pun dilahirkan persis bersamaan dengan peluncuran Outlander PHEV.

Selain menghadirkan kendaraan hybrid, project ini juga meliputi kerja sama studi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dan menghadirkan sejumlah charging station. "Selanjutnya, dengan adanya ubahan pajak kendaraan maka kami akan menyiapkan kendaraan sesuai dengan regulasi yang berlaku dan menyusun strategi untuk produk Mitsubishi kedepan yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) telah melakukan uji jalan mobil listrik untuk membuktikan penghematan yang bisa didapat masyarakat. Touring ini dilakukan langsung oleh jajaran direksi PLN di Bandung, Sabtu (13/11).

Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo tak menyangka dengan menggunakan mobil listrik ternyata banyak manfaatnya. Dari sisi penghematan saja, ketika dihitung, maka pengendara mobil listrik hanya perlu merogoh kocek Rp 10 ribu untuk menempuh jarak 72 kilometer (km).

"Hitungannya 1 kWh itu bisa dapat 10 kilometer ya. Tadi kita sudah jajal 72 km. Artinya, pelanggan hanya perlu Rp 10.000 untuk menempuh 72 kilometer," ujar Darmawan.

Darmawan membandingkan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM), yang mana masyarakat harus merogoh kocek sekitar Rp 60 ribu dengan asumsi harga BBM Rp 9 ribu per liter untuk jarak tempuh 72 kilometer.

 

"Selain lebih hemat, saya juga merasakan sendiri kok. Tarikannya ini lebih kencang ya daripada mobil biasa. Bahasa kerennya akselerasi mesinnya lebih bagus. Dan tidak bising. Tidak ada suara mobil listrik ini, senyap. Bagus sekali," ungkap Darmawan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement