EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan kredit akan terus meningkat seiring dengan sejumlah indikator pendukung. Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan terus berlanjut, diikuti penurunan suku bunga kredit baru.
"Aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang meningkat mendorong perbaikan persepsi risiko perbankan, sehingga berdampak positif bagi penurunan suku bunga kredit baru," katanya dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur BI November 2021, Kamis (18/11).
Menurutnya, BI terus mendorong perbankan untuk melanjutkan penurunan suku bunga kredit sebagai bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kredit kepada dunia usaha. Perry mengatakan, penurunan suku bunga kredit masih terus terbuka karena beberapa hal.
Diantaranya, likuiditas industri perbankan sangat longgar, BI juga masih akan menempuh kebijakan suku bunga rendah, terutama karena perbedaaan antara suku bunga kredit dan dana yang masih tinggi. Kemudian, karena persepsi risiko kredit yang cenderung menurun.
"Demikian juga pertumbuhan kredit kedepan akan meningkat baik dari sisi penawaran kredit perbankan, dan terutama karena kenaikan permintaan kredit oleh dunia usaha," katanya.
Perry optimistis pertumbuhan kredit akan lebih tinggi seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan pembukaan sektor-sektor ekonomi. Baik yang berorientasi ekspor maupun domestik. Kenaikan konsumsi khususnya menengah keatas juga telah meningkatkan permintaan.
Selain itu juga, ekspektasi dan prospek bisnis dari dunia usaha telah membaik dengan kenaikan aktivitas ekonomi. Sehingga prospek dan ekspektasi bisnis akan meningkat.
"Kenaikan dari sisi permintaan yang selama ini jadi faktor dominan pendorong untuk kredit, akan membuat pertumbuhan kredit membaik," katanya.
Per September 2021, BI mencatat seluruh kelompok penggunaan kredit telah tumbuh positif. Terutama Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja. Di sektor konsumsi, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 8,87 persen (yoy).
Sementara itu, pertumbuhan kredit UMKM meningkat menjadi sebesar 3,04 persen (yoy). Hal ini menunjukkan berlanjutnya perbaikan di sektor riil dan dunia usaha, khususnya UMKM.