Selasa 23 Nov 2021 11:45 WIB

PLN Siap Jalankan Perintah Konversi Kompor Induksi

Penggunaan kompor listrik dinilai lebih hemat dibandingkan gas.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
PT PLN (Persero) menyatakan siap menjalankan perintah presiden terkait konversi kompor elpiji ke kompor induksi sebagai solusi menekan impor dan memperbaiki neraca perdagangan.
Foto:

Apalagi, saat ini PLN masih punya 15 persen pembangkit berbasis minyak. Jika ini juga bisa diganti dengan pembangkit energi baru terbarukan bisa turut menekan ketergantungan impor minyak. 

Jokowi mengakui dalam melaksanakan program hijau baik kendaraan listrik, penggunaan kompor listrik bahkan beralih ke pembangkit berbasis energi hijau butuh investasi yang tidak sedikit. Namun, untuk menyelesaikan gap tersebut adalah tugas jajaran direksi PLN dan Pertamina.

Upaya mendorong penggunaan kompor induksi telah dituangkan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 20 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian ESDM Tahun 2020 - 2024. Salah satu fungsi beleid ini ialah menjadi acuan bagi masyarakat berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan nasional di bidang energi dan sumber daya mineral.

Selain itu, penggunaan kompor induksi juga mendukung target pemerintah dalam mendorong konsumsi listrik per kapita sebesar 1.408 kWh per kapita pada 2024. Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo mengatakan arahan Presiden Joko Widodo untuk memasifkan penggunaan kompor induksi idealnya disikapi oleh para jajarannya.

"Kompor induksi itu bisa jadi gaya hidup atau green community. Nah sekarang, perintahnya (Presiden) sudah betul, tapi yang di bawahnya sudah melaksanakan belum?" katanya, Senin (22/11).

Setelah gerakan mendorong penggunaan kompor listrik terjadi, pemerintah juga perlu memastikan penyediaan barang tersebut. Pemerintah perlu memastikan kapasitas produksi nasional mampu memenuhi kebutuhan kompor listrik di Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement