Rabu 24 Nov 2021 10:56 WIB

Optimisme di Tengah Pembatasan Libur Akhir Tahun

Masa liburan akhir tahun biasanya menjadi masa "panen" untuk para agen wisata.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Friska Yolandha
Sejumnlah wisatawan mengunjungi kompleks Candi Arjuna  di Dataran Tinggi Dieng, Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (23/11). Kekhawatiran akan lonjakan kasus dan potensi terjadinya gelombang ketiga COVID-19 membuat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 saat perayaan Natal dan Tahun Baru (nataru) 2021-2022.
Foto:

Wakil Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Anton Sumarli pun turut memahami keputusan pemerintah dalam menyambut libur panjang akhir tahun demi konsistensi bisnis ke depan. "Harapannya jangan sampai nanti terjadi ledakan (kasus) lagi bulan Januari, Februari yang membuat pengetatan lagi sehingga bisnis lebih sulit," kata Anton.

Di biro perjalanan daring Pegipegi, sudah terlihat ada peningkatan kunjungan ke situs serta pemesanan jelang akhir tahun. Promosi-promosi yang digencarkan oleh biro perjalanan daring turut menarik perhatian konsumen yang sedang mencari hotel hingga transportasi dengan harga yang terjangkau. 

Sementara itu, data internal Traveloka menunjukkan tren pemesanan tiket pesawat, hotel dan tempat wisata cukup stabil. Keinginan masyarakat untuk kembali berwisata juga terlihat dari antusiasme pameran wisata yang digelar virtual oleh ASTINDO pada awal November. 

Melek digital menjadi upaya agen-agen wisata konvensional agar bisa mengimbangi biro perjalanan daring yang menawarkan kepraktisan lewat gawai. Menurut Anton, animo dan penjualan dari pameran wisata yang melibatkan belasan agen wisata dan enam maskapai penerbangan tersebut menunjukkan hasil positif. Menurut Anton, masyarakat menunjukkan minat untuk berwisata tak hanya ke tujuan domestik, tetapi juga mancanegara.

"Antusiasmenya sudah kembali ke normal, revenge tourism sudah mulai terlihat," kata Anton.

Transaksi wisatawan yang berniat ke luar negeri terbilang tinggi karena destinasi wisata yang bisa didatangi masih terbatas. Rata-rata adalah negara yang jaraknya relatif jauh dari Indonesia sehingga tiketnya pun lebih mahal.

"Kalau dulu banyak yang ke Singapura, sekarang mau enggak mau ke Amerika, Turki, Dubai, Eropa, jadi memang value-nya juga besar, antusiasmenya tinggi," katanya.

photo
Sebuah kapal wisata pinisi melintas di perairan dekat Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/7). - (Antara/Muhammad Adimaja)

Destinasi super prioritas yang digadang-gadang oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga semakin dilirik, termasuk Mandalika yang baru menjadi tuan rumah perhelatan World Superbike. Kendati demikian, destinasi favorit masih dipegang oleh tempat-tempat yang sudah lama jadi primadona seperti pulau Bali, Lombok dan Labuan Bajo.

Sesuai dengan perubahan preferensi konsumen, kini wisatawan mempertimbangkan protokol kesehatan sebagai faktor penting sebelum melakukan perjalanan.

Dengan adanya perubahan perilaku konsumen ini, biro perjalanan daring menyediakan program yang memudahkan konsumen mencari akomodasi yang sudah memenuhi protokol kesehatan hingga laman khusus berisi informasi syarat-syarat perjalanan baik untuk transportasi udara dan darat. Demi mendukung perjalanan yang aman di tengah kenormalan baru, biro perjalanan turut menyebarkan edukasi perjalanan yang aman kepada para konsumen lewat kanal komunikasi yang mereka miliki.

Sandra mengatakan, fokus tiket.com pada akhir tahun ini selain untuk menghadirkan jajaran promosi untuk perjalanan, juga menjadi jendela informasi terkini perihal regulasi di berbagai destinasi atau kota tujuan masyarakat Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri. Belajar dari pengalaman tahun lalu, salah satu penyebab munculnya gelombang baru COVID-19 adalah karena peningkatan mobilitas masyarakat tanpa mengindahkan protokol kesehatan, ujar dia. Pihaknya mengajak masyarakat yang ingin mengunjungi area publik untuk mematuhi protokol kesehatan dan memilih tempat wisata yang telah menggunakan PeduliLindungi untuk skrining akses masuk.

"Mari jaga bersama agar pencapaian masyarakat Indonesia dalam menurunkan angka kasus beberapa bulan terakhir tidak sirna karena kelalaian," kata Sandra.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement