Selasa 30 Nov 2021 13:19 WIB

Pelaku Usaha yang Manfaatkan Platform Digital Baru 9 Persen

Kemenparekraf ungkap 83 persen pelaku usaha kreatif juga belum berbadan hukum

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mahasiswa sekaligus pelaku usaha kecil, Imran mempersiapkan desain sepatu berKepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI, Norman Sasono mengatakan, baru 9 persen UMKM yang memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan dan mendistribusikan produk.bahan kulit kayu yang dipamerkan secara virtual di Desa Sidera, Sigi, Sulawesi Tengah.
Foto:

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada kesempatan tersebut menuturkan masalah tertinggi yang dihadapi oleh para pelaku usaha di daerahnya adalah berkaitan dengan cara menjual produk. Menurut Ganjar, hasil survei yang dilakukan secara kecil-kecilan di Jawa Tengah menunjukkan 52,98 persen pelaku usaha bertanya mengenai marketing produk.

"Yang kedua permodalan itu sekitar 30,24 persen, ya yang lainnya itu soal kemasan, soal izin usaha, izin edar pembukuan dan sebagainya. Jadi kami survei kecil-kecilan," kata dia.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun memberikan beberapa pelatihan. Menurut Ganjar, UMKM di Jawa Tengah diajarkan terlebih dulu berjualan kecil-kecilan melalui media sosial, lalu baru diperkenalkan masuk ke marketplace.

Ganjar juga membuka 'Lapak Ganjar' melalui akun Instagram pribadi untuk membantu pengembangan produk UMKM. Ganjar menuturkan, tujuan dari Lapak Ganjar adalah mengenalkan kepada pelaku UMKM di Jawa Tengah untuk mulai melek digital dan berharap setelah itu ada investor masuk. 

"Sekarang kegiatan ekstrakurikuler saya melalui Instagram itu dengan Lapak Ganjar. Jadi setiap weekend, setiap minggu saya jualan dan saya terharu juga kemarin ada jual masker penjualannya meningkat, makanan meningkat," tuturnya.

Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC), Mulya Amri mengungkapkan daya tarik ekonomi suatu daerah menjadi salah satu peluang masuknya investasi di sektor digital. Daya tarik ekonomi yang dimaksud adalah berkaitan dengan jumlah dan kepadatan penduduk, daya beli dan konsumsi di daerah, serta keberadaan mitra eceran dan mitra grosir di daerah.

Selain daya tarik ekonomi, infrastruktur dan logistik; kesiapan digital; serta kesiapan finansial juga menjadi hal penting dari sebuah daya tarik daerah.

"Dalam penghitungan sub indeks daya tarik ekonomi tidak hanya menghitung jumlah dan kepadatan penduduk di daerah tersebut, tapi juga dari jumlah dan kepadatan penduduk di kota sekitar," ujar dia.

Pendiri Impacto, Italo Gani juga mengingatkan bahwa sumber daya manusia (SDM) terutama soft skill penting sekali untuk diperhatikan, guna mendukung pemerataan digital di daerah.

 

"Saya bisa bilang bahwa soft skill itu sangat penting karena mau nggak mau teks saraf itu fungsinya adalah membuat sebuah solusi baru, bisnis model baru atau information flow yang baru menggunakan teknologi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement