EKBIS.CO, JAKARTA -- BUMN Pangan, PT Rajawali Nusantaran Indonesia (Persero) menargetkan peningkatan produksi gula tebu tahun depan menjadi 280 ribu ton dari hasil produksi 2021 sebesar 230 ribu ton. Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo Adi, mengatakan, target produksi itu akan ditempuh melalui target penanaman tebu dengan area total 40 ribu hektare (ha) oleh RNI.
"Ini target yang diberikan oleh pemerintah kepada kita khusus untuk penanaman tebu," kata Arief kepada Republika.co.id, Senin (6/12).
Arief mengatakan, selain yang diproduksi khusus oleh RNI, perseroan juga telah menjalin kerja sama dengan swasta untuk penanaman tebu seluas 11 ribu hektare. Adapun, perusahaan pelat merah lain yang juga turut memproduksi tebu yakni Holding PT PTPN III (Persero) dengan target luas penanaman 7.900 ha.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, RNI sebagai Ketua BUMN Klaster Pangan akan menyiapkan program tebu dari hulu ke hilir antar BUMN. Pendanaan penanaman tebu akan disiapkan oleh fasilitas kredit dari PT Bank BRI (Persero).
Sementara itu, penyediaan benih, pupuk, hingga sistem penggunaan pupuk akan dikelola secara terintegrasi antar BUMN. PT Pupuk Indonesia (Persero) bakal bertugas mendampingi petani dalam penggunaan pupuk dalam proses budidaya tebu.
"Kita (BUMN) semua akan berkolaborasi. Ketika berjalan nanti ada PT Jasindo sebagai asuransi gagal panen dan PT Askrindo untuk gagal bayar. Kita semua berkolaborasi," kata Arief.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong kerja sama antara perusahaan pelat merah bersama industri gula swasta dalam mendorong peningkatan produksi gula tebu dalam negeri. Kerja sama dalam komoditas gula sangat dibutuhkan pemerintah agar dapat mencapai swasembada gula nasional.