EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengembangan Bandara Kualanamu saat ini dilakukan oleh PT PT Angkasa Pura (AP) II dengan GMR Airports yang perusahaan operator bandara yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Aeroports De Paris (ADP). Pengamat Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo mengatakan kemitraan tersebut memiliki efek berganda yang besar sehingga berpotensi menaikkan mengangkat ekonomi daerah.
"Dampaknya akan positif bagi ekonomi Sumatra Utara, terutama pariwisata. Dibandingkan dengan Singapura misalnya, yang berkelas internasional, maka potensi yang kita miliki itu besar,” kata Wahyu dalam pernyataan tertulisnya, Senin (13/12).
Wahyu menilai, dengan kerja sama tersebut maka Sumatra Utara terekspos ke luar negeri. Dengan begitu menurutnya, kerja sama tersebut juga berpotensi mengundang kedatangan wisatawan asing.
Kemitraan strategis tersebut akan menjadikan bandara Kualanamu sebagai hub di Asia Tenggara yang meng-cover Asia Selatan dan Kawasan Indo-China. Wahyu mengatakan hal tersebut akan berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat dari sisi peningkatan lapangan kerja di Sumatra Utara.
Untuk menjadi bandara hub diperlukan fasilitas-fasilitas pendukung seperti Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO), peningkatan aktivitas ground handling, kargo, lounge, commercial area, dan lainnya. Terlebih, letak Bandara Kualanamu yang cukup dekat dengan Medan, juga menjadi daya tarik bagi para pelancong dan calon investor untuk mengembangkan pusat ekonomi di kawasan tersebut.
“Hal ini dapat menjadikan Medan sebagai kota berkelas internasional yang mampu bersaing dengan Kuala Lumpur dan Singapura,” ujar Wahyu.