Senin 13 Dec 2021 14:38 WIB

Garuda Ditargetkan Gabung Holding Aviasi dan Pariwisata pada 2023

Holding menanti Garuda menyelesaikan proses restrukturisasi sebelum bergabung.

Rep: Muhammad Nursyamsi/Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pesawat Garuda Indonesia. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), Aviata, atau InJourney menargetkan PT Garuda Indonesia (Persero) dapat bergabung ke dalam Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata pada 2023.
Foto:

Sementara itu, saat ini PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk resmi berstatus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan hal tersebut tidak mengganggu operasional penerbangan yang dilayani.

"Selama proses PKPU berjalan, Garuda memastikan bahwa seluruh aspek kegiatan operasional penerbangan akan tetap berlangsung dengan normal," kata Irfan dalam konferensi video, Kamis (9/12). 

Irfan memastikan Garuda Indonesia berkomitmen untuk senantiasa mengoptimalkan ketersediaan layanan penerbangan yang aman dan nyaman. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, maupun pengangkutan kargo bagi sektor perekonomian nasional.

Irfan menuturkan, putusan PKPU tersebut menjadi fondasi yang penting bagi Garuda Indonesia yang saat ini tengah melaksanakan restrukturisasi. Selain itu, dia mengatakan, Garuda Indonesia juga tengah memulihkan kinerja perusahaan.

“Putusan PKPU Sementara memberikan kami waktu 45 hari untuk mengajukan proposal perdamaian yang memuat rencana restrukturisasi kewajiban usaha terhadap kreditur,” jelas Irfan.

Dia memastikan, Garuda Indonesia akan berkoordinasi dengan tim pengurus di bawah pengawasan Hakim Pengawas. Selain itu juga memastikan semua hal-hal terkait berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Irfan yakin proses tersebut dapat memperjelas komitmen Garuda dalam penyelesaian kewajiban usaha. Selain itu juga merupakan langkah akseleratif pemulihan kinerja untuk mewujudkan Garuda sebagai entitas bisnis yang kuat fundamental bisnisnya di masa mendatang.

Dia menambahkan, akan secara berkelanjutan memastikan proposal perdamaian yang diajukan dapat disampaikan secara berimbang dan proporsional. Hal tersebut dilakukan dengan senantiasa  mengedepankan asas kepentingan bersama, baik untuk kreditur, pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya.

 

“Dengan dukungan seluruh stakeholder dan kondisi pasar yang kian membaik seperti yang terlihat di awal kuartal IV 2021 ini, kami juga optimistis Garuda dapat mewujudkan pemulihan kinerja yang semakin sustain ke depannya,” jelas Irfan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement