Dengan begitu, kata Arya, petani yang ikut program Makmur ini mendapat bimbingan dari semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam ekosistem, pendanaan dari lembaga keuangan dalam hal ini perbankan, jaminan asuransi, hingga penyerapan produksi.
"Pendanaannya salah satunya dari perbankan BUMN, nanti dikasih pinjam untuk beli bibit, beli pupuk, dikasih pinjam untuk olah lahan. Kemudian supaya bapak-bapak (petani) aman kalau gagal panen ada asuransinya Askrindo dan Jamkrindo, kalau gagal panennya bapak tenang karena ditanggung asuransi, tidak ada ruginya," ucap Arya.
Tidak hanya itu, Arya juga berkeinginan mengkolaborasikan program Makmur Pupuk Indonesia dengan program Mekaar yang mana bisa membantu para ibu rumah tangga mendapatkan modal untuk menjalankan usaha.
"Targetnya kita ingin semua petani masuk makmur di sini, di sini kan ada 350 hektar. Kita berharap bisa membantu petani dan kita tawarkan juga ibu-ibu ikut program Mekar, dan kami yakin petani berharap program ini berjalan baik," ungkap Arya.
Arya menyampaikan program Makmur juga telah dilaksanakan di lahan seluas 150 hektare di Desa Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, dengan komoditas padi. Project leader program ini adalah PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan Pupuk Indonesia dengan jumlah petani yang terlibat dalam program Makmur ini sebanyak 248 petani.
Sebelumnya, Pupuk Indonesia mengungkapkan program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas petani hingga 44 persen. Hal ini terungkap dalam panen program Makmur untuk komoditas padi dilakukan di atas lahan seluas 35 hektare yang berada di Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (1/11).
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan program Makmur merupakan ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani nasional dalam berbudidaya. Pasalnya, dalam ekosistem tersebut, petani akan mendapatkan akses permodalan, agro input berkualitas, bimbingan teknis serta jaminan offtaker dan asuransi.
"Hasilnya peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani. Perlu kami sampaikan juga program Makmur ini mengedepankan penggunaan pupuk komersil dari Pupuk Indonesia Grup," ujar Nugroho.