EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12). Jokowi mengapresiasi pembangunan kawasan industri hijau ini karena menjadi awal mula transformasi ekonomi Indonesia serta akan menggunakan berbagai teknologi mutakhir.
Pembangunan kawasan industri hijau ini akan menghasilkan berbagai produk seperti sodium iron, lithium iron, semiconductor, petrochemical, green aluminum, solar panel, dan juga industrial silicon.
“Dan ini kerja sama besar antara Indonesia, investor Indonesia, investor dari Cina, investor dari Uni Emirat Arab, semuanya akan bergabung. Dan ini kita harapkan akan menjadi kawasan industri hijau terbesar dunia,” ucap Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Sementara itu, PT Adaro Energy Tbk menyampaikan komitmennya untuk masuk dan membangun industri aluminium dalam negeri. Selain bermanfaat untuk mengurangi impor, keberadaan industri aluminium di Kalimantan Utara juga diharapkan dapat mendatangkan banyak investasi serta menciptakan lapangan pekerjaan.
“Apabila kita memiliki industri aluminium, kami juga berharap nantinya industri otomotif seperti body, sasis, yang membutuhkan aluminium bisa dibuat juga di Kaltara ini. Jadi sungguh besar harapannya, kami sangat semangat, dan berharap project ini sangat sukses,” kata Wakil Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Ario Rachmat, dikutip dari siaran resmi Istana.
Sedangkan PT Kayan Hydropower Nusantara yang juga akan berinvestasi dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Mentarang, Kabupaten Malinau juga menyampaikan komitmennya.
"Kami dari PT Kayan Hydropower tentu sangat bangga sekali bahwa event ini dihadiri oleh Bapak Presiden dan Bapak Presiden juga sudah mengucapkan hal yang sama di beberapa event dunia seperti di COP26 dan G20. Jadi menurut saya, ini awal dari mimpi besarnya Indonesia untuk mewujudkan kawasan REBID di Indonesia, dan ini pun akan menjadi REBID terbesar di dunia juga," kata Direktur Utama PT Kayan Hydropower Nusantara Antony Lesmana.
Antony menambahkan, PLTA yang akan dibangun PT Kayan Hydropower di Sungai Mentarang diharapkan dapat mengeluarkan listrik pertamanya pada 2029 mendatang. PT Kayan Hydropower pun berkomitmen untuk terus memberikan supply energi hijau ke kawasan industri tersebut.
"Jika ini dibangun, ini akan menjadi salah satu dam tertinggi di Indonesia dan nomor dua tertinggi di dunia juga. Kita akan menyuplai listrik untuk dari energy green-nya dari renewable energy-nya untuk ke kawasan industri di Tanah Kuning ini melalui PT Kelik," ujar Antony.
Selain sejumlah perusahaan yang berinvestasi, masyarakat sekitar kawasan industri juga menyampaikan antusiasmenya. Mereka berharap pembangunan kawasan industri tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
"Sangat antusias sekali sebenarnya, jadi memang ini dirindu-rindukan oleh masyarakat Kalimantan Utara ini apalagi di era reformasi sejak 99, memang sangat diharapkan supaya Kaltara ini bisa maju dari, atau minimal sama dengan provinsi-provinsi yang lain. Maka dengan adanya kawasan industri ini membuka tenaga kerja dan lain sebagainya untuk masyarakat Kalimantan Utara," kata Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan, Datu Yasir Arafat.