Sementara itu, total Asset Under Management juga mengalami peningkatan sebesar 3,50% dari sebelumnya sebesar Rp823,46 triliun per 30 Desember 2020 menjadi Rp852,25 triliun.
Pertumbuhan Securities Crowdfunding juga berhasil mengalami peningkatan yang signifikan, hingga 10 Desember 2021 saat ini terdapat 7 Penyelenggara/piatform meningkat 75% dari sebelumnya hanya 4 plaiform per 30 Desember 2020.
Jumlah Penerbit/UMKM yang menghimpun dana juga meningkat 47,29% menjadi 190 perusahaan dari sebelumnya 129 perusahaan per 30 Desember 2020. Pemodal juga mengalami peningkatan yang paling signifikan menjadi sebesar 317,37% dari 22.341 pemodal per 30 Desember 2021 menjadi 93.245 pemodal. Total dana yang dihimpun juga mengalami peningkatan sebesar 112,17% dari Rp191,2 M menjadi Rp 405,66 miliar.
Perkembangan Pasar Modal Syariah juga mengalami peningkatan, pada tanggal 10 Desember 2021, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup pada 189,96 poin atau menIngkat sebesar 7,03% dibandingkan indeks ISSI pada 30 Desember 2020 sebesar 177,48 poin.
Beralih ke Sukuk Korporasi, selama kurun waktu Januari sampai dengan 10 Desember 2021, terdapat kenaikan jumlah sukuk korporasi outstanding sebesar 16,05% dari 162 menjadi 188 dengan total nilai meningkat sebesar 14,63% menjadi Rp34,79 triliun dibandingkan dengan posisi 30 Desember 2020 sebesar Rp30,35 triliun. Sementara itu, untuk jumiah Reksa Dana syariah juga mengalami peningkatan sebesar 0,69% dari sebelumnya 289 menjadi 291 pada periode yang sama.
Total Jumlah Investor dl Pasar Modal Indonesia per 10 Desember 2021 telah meningkat 87,59% menjadi 7,28 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020. Jumlah ini meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan tahun 2017. Hingga November 2021, pertumbuhan investor tersebut juga didominasi ofeh kalangan millennials atau pada usia di bawah 30 tahun sebesar 59,81 persen.
Peningkatan jumlah investor termasuk dengan aktivitas investor ritel juga merupakan hasil dari upaya OJK bersama BEI yang terus menerus dalam melakukan sosialisasi, edukasi, dan literasi kepada masyarakat.
Selama masa Pandemi COVID-19, OJK dan BEI menyesuaikan media yang digunakan untuk melakukan sosialisasi, yaitu dengan mengkombinasikan layanan publik secara online dan offline.
Hingga akhlr November 2021, di seluruh lndonesia telah berlangsung 8.875 kegiatan edukasi, dengan jumlah peserta mencapai leblh dari-1,1Juta orang. Dari seluruh kegiatan tersebut, lebih dari 98% atau 8.689 kegiatan dilakukan secara online, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 1,1 juta orang.
Rata-rata investor yang aktif bertransaksi mencapai lebih dari 200 ribu per hari atau mengalami kenaikan lebih dari 111% dari tahun lalu yakni 94 ribu per hari (posisi Des-20). Selain Itu, jika dillhat darl jumlah kepemilikan investor, dominasi 1nvestor ritel semakin terlihat dengan porsi transaksi mencapai lebih dari 56% dari total rata — rata nilai transaksi harian per akhir November 2021.