EKBIS.CO, LONDON -- Raksasa farmasi GlaxoSmithKline (GSK) menolak penawaran beli dari Unilever untuk unit produk perawatan kesehatan. Nilai penawaran untuk membeli unit hasil patungan GSK dengan Pfizer ini mencapai 68,4 miliar dolar AS.
Dalam situs webnya, GSK mengatakan Unilever telah membuat tiga rangkaian penawaran sepanjang tahun 2021. Namun semua penawaran tersebut ditolak karena nilainya dianggap terlalu rendah dibandingkan dengan prospek produk ke depannya.
"Semuanya (penawaran) ditolak dengan dasar bahwa mereka (Unilever) secara fundamental meremehkan unit dan prospek masa depannya," tulis manajemen dikutip AP News dilansir AP, Sabtu (15/1/2022).
Unilever menilai menjalin kesepakatan dengan GSK merupakab startegi yang tepat dan menarik untuk memperluas pasar di sektor peratawan kesehatan. Meski demikian, Unilever masih belum dapat memastikan apakah kesepakatan dengan GSK ini bisa tercapai atau tidak.
GSK berencana untuk melepaskan salah satu unit usahanya yang dikenal dengan produk-produk seperti obat penghilang rasa sakit Advil, pasta gigi Sensodyne, dan Tums pada pertengahan 2022. Setelah mengintegrasikan bisnis kesehatan konsumen Novartis (2015) dan Pfizer (2019), GSK mengatakan telah mencapai penjualan tahunan sebesar 13,1 miliar dolar AS pada 2021.
Unilever sendiri menjual berbagai macam produk konsumen seperti mayones Hellmann hingga teh Lipton dan es krim Ben & Jerry. Merek perawatan pribadi Unilever yang paling terkenal termasuk sabun Dove dan deodoran Rexona.