EKBIS.CO, JAKARTA -- Holding BUMN pangan atau ID Food bertekad mendukung ketahanan pangan nasional, inklusivitas bagi petani, peternak, dan nelayan, serta menjadi perusahaan pangan berkelas dunia.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food Arief Prasetyo Adi mengatakan, ID Food bersinergi dengan BUMN lain seperti PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (PTPN), Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Asuransi Jasa Indonesia, dan PT Asuransi Kredit Indonesia dalam program Makmur untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejateran petani.
"Program Makmur bertujuan menghadirkan solusi pertanian melalui pendekatan holistik untuk memakmurkan petani Indonesia," ujar Arief saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/1).
Dalam program Makmur, ucap Arief, BUMN saling bahu-membahu dalam melakukan pengelolaan budidaya berkelanjutan, pendampingan, akses permodalan, dan akses pasar. Arief menyebut program Makmur saat ini sudah mencapai luas tanam 85.886 hektare atau lebih tinggi dari target yang sebesar 82.701 hektare dengan keterlibatan petani sebanyak 75.393 petani tebu, padi, jagung, holtikultura, dan perkebunan rakyat.
Arief juga memaparkan data stok pangan ID Food hingga pekan kedua Januari 2022 yang meliputi 19.794 ton gula, 925 ton beras, 4.159 ton benih padi, 56 ton benih jagung, 2.014 ton daging sapi atau kerbau, 28 toj daging ayam, 432 ton ikan, 203.515 ton garam, dan 1.106 kiloliter minyak goreng.
"Perhatian kita pada stok gula yang saat ini 19.794 ton gula, produksi rata-rata tahun lalu 280 ribu ton. Stok kita memang langsung distribusi ke masyarakat dan kita menunggu untuk penyediaan stok lima bulan ke depan," ungkap Arief.
Terkait minyak goreng, lanjut Arief, ID Food tengah berkoordinasi dengan PTPN III agar dapat mendistribusikan seperempat hasil produksi minyak goreng PTPN III.
Kata Arief, ID Food juga telah mengembangkan brand produk ritel dengan nama Rania. Pun dengan anggota holding yang juga memiliki brand masing-masing yang telah masuk pada pasar daring dan luring.
"Semoga ke depan kita bisa berkolaborasi dengan koperasi dan pondok pesantren," ucap Arief.
Arief mengatakan ID Food juga telah melakukan perluasan pasar ke luar negeri yang mana sebelumnya hanya untuk konsumsi dalam negeri.
Arief mengatakan ID Food melalui Perinus dan Perindo telah berhasil melakukan ekspor gurita ke AS senilai Rp 2,4 miliar, Ikan Kaca Piring ke Thailand senilai Rp 489 juta, Ikan Black Martin ke Filipina senilai Rp 629 juta, dan Ikan Tuna dan Gurita ke Jepang senilai Rp 1,5 miliar.
Selain ikan, Sang Hyang Seri juga telah melakukan ekspor beras Long Grain kemasan lima kg ke Arab Saudi sebanyak 140 ton atau Rp 2 miliar.
"Ada PT PPI juga yang telah menandatangani kontrak ekspor kopi ke Mesir sebanyak 600 ton pada 2021 atau sekitar Rp 17 miliar. Realisasi saat ini sebanyak 223 ton," kata Arief.