Jumat 28 Jan 2022 01:45 WIB

Sri Mulyani Yakini Defisit Anggaran 2022 Lebih Rendah

Tahun ini, pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar 4,85 persen dari PDB.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pemerintah meyakini defisit anggaran 2022 akan lebih rendah.
Foto:

Dari sisi indeks PDB riil Indonesia pada 2021 telah mencapai level 101,1 atau lebih baik dibanding level seratus saat awal pandemi 2019 sedangkan Brasil 100,5, India 98,7, Afrika Selatan 98, Arab Saudi 97,7, Myanmar 96,4, Meksiko 96,3, Thailand 94,4 dan Filipina 94,3.

Adapun capaian pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh defisit fiskal yang relatif terkendali dibanding negara lain yakni Indonesia sepanjang 2020 sampai 2021 menambah defisit 10,8 persen.

Myanmar 11,1 persen, Thailand 11,6 persen, Filipina 13,4 persen, Arab Saudi 14,4 persen, China 18,7 persen, Afrika Selatan 19,3 persen, Brasil 19,5 persen dan India 24 persen.

"Jadi kita bisa bayangkan konsolidasi fiskal dari negara-negara yang countercyclical-nya lebih dalam akan lebih berat," ucap Sri Mulyani.

Sri Mulyani menuturkan defisit yang meningkat tentu akan turut meningkatkan utang namun Indonesia masih tergolong terkendali dibanding beberapa emerging country lainnya.

Dari 2020 ke 2021, utang Indonesia naik 10,8 persen sedangkan Thailand 17 persen, Filipina 22 persen, Afrika Selatan 12 persen, China 11,8 persen, Malaysia 13,6 persen.

"Ini adalah suatu cara untuk melihat apakah policy design yang kita lakukan relatif bekerja secara cukup baik dan efektif untuk menangani Covid-19 dan dampak ke perekonomian," ucapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement