EKBIS.CO, JAKARTA --PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menargetkan trafik kunjungan mencapai 1.271 juta GT pada 2022. Angka tersebut naik 7,3 persen dari transaksi tahun sebelumnya sebesar 1.184 juta GT.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan arus peti kemas tahun ini juga ditargetkan meningkat. "Pelindo menargetkan arus peti kemas sebesar 17,3 juta TEUs atau naik 4,9 persen dari taksasi 2021 sebesar 16,4 juta TEUs," kata Arif dalam pernyataan tertulis yang diterima //Republika//, Kamis (27/1/2022) malam.
Begitu juga peningkatan target arus barang non peti kemas. Pelindo menargetkan pada tahun ini arus barang non peti kemas mencapai 144,3 juta ton atau tumbuh 3,2 persen dari 139,8 juta ton pada 2021.
Arif menuturkan pascamerger, Pelindo akan melakukan cascading internal dengan memberikan pemahaman, memberikan pemahaman visi misi, dan arah strategi korporasi juga melakukan transfer knowledge. Dengan begitu translasi arahan strategis ke detail perencanaan strategis hingga eksekusinya dapat berjalan dengan baik.
Penggabungan Pelindo ditargetkan mampu menciptakan value creation hingga 2025 sebesar Rp 4,3 triliun hingga Rp 7,4 triliun. Arif mengatakan, capaian value creation per 31 Desember 2021 telah terealisasi lebih dari Rp 600 miliar yang berasal dari optimalisasi financing cost dan pengadaan bersama.
"Diharapkan pada 2022 capaian value creation tersebut akan jauh lebih besar lagi melalui aksi korporasi dan inisiatif strategis yang telah direncanakan sebelumnya," jelas Arif.
Sementara itu, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) perdana 2022 pada 24-25 Januari 2022, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo memgatakan Pelindo akan menjalani model bisnis yang baru. Kartika menuturkan, harapan dari negara untuk menjadikan Pelindo pemain global maritim internasional sangat besar.
"Saya sangat berharap pendetailan dari seluruh program kerja di level holding maupun subholding berjalan dengan baik dan seluruh Insan Pelindo bersama-sama membangun kompetensi bagi Pelindo untuk bisa menjadi pemain kelas global," jelas Kartika.
Kartika meminta Pelindo memastikan seluruh bisnis model berjalan dengan baik. Selain itu juga seluruh program pascamerger berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan.
Dalam Rakernas tersebut juha ditandatangani tiga Berita Acara Serah Operasi Bisnis dan Pelayanan atas Terminal Multipurpose Cabang Tanjung Intan Cilacap, Terminal Multipurpose Cabang Dumaidan Terminal Curah (Non Peti Kemas) di Terminal Teluk Lamong antara Pelindo dengan PT Pelindo Multi Terminal.
Mentan Menteri Negara Pendayagunaan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng menilai, setelah merger, Pelindo menjadi sebuah BUMN yang berpeluang untuk terus tumbuh dan berkembang, bahkan go global. "Menurut saya Pelindo sudah memiliki skala. Kedua, Pelindo memiliki SDM yang sudah terlatih dan ketiga, Pelindo juga memiliki teknologi yang sudah sepadan dengan pemain global,” jelas Tanri.
Di sisi lain, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan melihat, Pelindo juga harus bisa memuaskan pemerintah. Menurut Dahlan, Pelindo juga harus bisa memuaskan kalangan bisnis.
"Cara memuaskan pemerintah adalah dengan prestasi, sedangkan cara memuaskan kalangan bisnis adalah dengan efisiensi dan biaya yang murah. Saat ini adalah kesempatan emas untuk Pelindo menata diri sebaik-baiknya,” tutur Dahlan.