EKBIS.CO, JAKARTA -- Ekonom Senior Chatib Basri mengatakan, pandemi mengajarkan banyak hal. Salah satunya transformasi digital yang berkembang cepat.
"Transformasi digital sudah terjadi sebelumnya. Namun praktis kecepatan tranaformasi digital tidak terjadi secepat dua tahun belakangan," ujarnya dalam diskusi virtual yang digelar VIDA, Rabu (2/2/2022).
Dalam perspektif ekonomi, kata dia, ada pemulihan yang berlangsung relatif lama, ada pula yang cepat. Hal itu tergantung, aktivitasnya bisa disubtitusi dengan digital atau tidak.
"Sektor-sektor yang aktivitasnya bisa disubtitusi dengan digital akan survive atau bisa bertahan. Hanya saja sektor user experience yang tidak mungkin disubtitusi dengan digital seperti tourism relatif lambat (pemulihannya)," jelas Chatib.
Dalam dua tahun terakhir, lanjutnya, kebutuhan digital sangat penting, karena menentukan sebuah sektor bisa pulih secara baik atau tidak. Bicara pemulihan, kata dia, masa depan digital tergantung infrastrukturnya seperti wifi dan jaringan internet yang tersedia, serta tidak kalah penting yakni kepercayaan atau trust.
"Bagaimana di sektor asuransi lakukan transaksi kalau tidak berinteraksi secara fisik. Lalu pinjaman online, tentu pada tahap awal ada kekhawatiran kalau nggak ketemu orangnya langsung uang tidak dikembalikan," ujar dia.
Maka menurut mantan Menteri Keuangan tersebut, setiap aktivitas digital pada akhirnya memerlukan sertifikasi digital sebagai bukti. "Ketika kemudian teman muda dari VIDA jelaskan ide mereka, saya sambut ide mereka sebagai infrastruktur yang dibutuhkan ke depan," tuturnya.
Lewat adanya sertifikasi digital, Chatib berharap privasi atau keamanan data pengguna lebih terjaga. Maka melakukan aktivitas digital lebih mudah dan aman. Sebagai informasi, VIDA merupakan penyelenggara Sertifikat Elektronik di Tanah Air.