Selain itu Presidensi G20 Indonesia 2022 yang mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger" tersebut menurut dia selain untuk mengajak seluruh negara dunia untuk bahu membahu pulih bersama, serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan terutama di tengah pandemi COVID-19, juga diharapkan akan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Bahkan sebagai tuan rumah, Indonesia juga akan mendapatkan kesempatan untuk turut serta dalam menentukan desain arah kebijakan pemulihan ekonomi global sehingga perlu dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan ekonomi di Tanah Air.
Di samping itu, dalam pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga akan dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Nusantara kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi dalam negeri.
Jika melihat daftar kota yang nantinya akan menjadi lokasi pertemuan G20 Indonesia 2022 seperti Yogyakarta, Lombok, Labuan Bajo, Danau Toba, Bali, dan berbagai kota lainnya yang selama ini menjadi daerah tujuan wisata kebanggaan Indonesia. Maka ini adalah kesempatan emas untuk makin mengenalkan wajah pariwisata Indonesia kepada dunia.
Kehadiran para delegasi secara langsung dan melihat kondisi di Indonesia tentunya akan dapat menjadi ajang promosi yang efektif dalam rangka mendorong perkembangan pariwisata di Indonesia agar makin dikenal lagi di kancah internasional.
Sementara itu akademisi dari Fakultas Pertanian Unsoed DrPurwanto menambahkan jika momentum pertemuan G20 Indonesia 2022 perlu juga dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tawar produk pertanian. Dosen jurusan agroteknologi itu menjelaskan bahwa upaya meningkatkan nilai tawar komoditas pertanian dalam perdagangan internasional merupakan hal yang sangat penting, sehingga momentum G20 diharapkan turut berkontribusi pada peningkatan daya saing komoditas pertanian di tingkat global.
Selain itu momentum G20 juga bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan teknologi pertanian dan produksi pertanian salah satunya melalui kerja sama penelitian atau riset bidang pertanian dalam rangka mengimbangi tuntutan pasar global.
Pada saat ini yang dibutuhkan adalah riset yang lebih banyak terkait pengembangan teknologi pertanian untuk sektor perkebunan yang memiliki porsi ekspor komoditas yang sangat besar. Misalkan saja komoditas kakao, karet, teh, kopi, dan lain sebagainya. Dengan demikian sektor pertanian akan dapat makin mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi COVID-19.
Dengan kata lain, banyak harapan yang tersemat dalam penyelenggaraan G20 Indonesia 2022 guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional yang melambat akibat pandemi COVID-19. Kendati demikian, untuk mewujudkan berbagai narasi mengenai harapan pemulihan ekonomi tentu memerlukan peran aktif masyarakat. Partisipasi publik diperlukan menyukseskan penyelenggaraan forum ini. Karena presidensi Indonesia pada G20 2022 ini merupakan isu bersama.
Dengan demikian Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif pada pemulihan aktivitas perekonomian di Bumi Pertiwi.