EKBIS.CO, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan strategi optimalisasi tol laut 2022. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Mugen Suprihatin mengatakan terdapat tiga strategi utama yang akan dioptimalkan pada tahun ini.
"Tiga strategi ini pertama optimalisasi menggunakan aplikasi, optimalisasi kinerja di pelabuhan muat, dan inovasi pola konektivitas dan perdagangan baru," kata Mugen dalam Webinar Kemudahan Distribusi Logistik Melalui Tol Laut Dalam Mendukung UMKM, Kamis (10/2/2022).
Mugen menjelaskan, dalam optimalisasi penggunaan aplikasi, Kemenhub tengah melakukan pengembangan pembayaran elektronik. Selain itu juga dengan melakukan sinkronisasi BRISTORE. Sebab saat ini, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub sudah berkolaborasi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mengintegrasikan aplikasi Sitolaut dengan layanan perbankan digital BRI.
Selanjutnya, dalam optimalisasi kinerja kapal tol laut di pelabuhan muat, Mugen menegaskan optimalisasi akan dilakukan di pelabuhan tol laut dan sistem window kapal. "Salah satu penyebab waktu singgah terlalu lama, fasilitas pelabuhan, culture buruh bongkar muat. Jangan sampai kapal tol laut stay di pelabuhan terlalu lama supaya pergerakannya efisien," jelas Mugen.
Lalu untuk inovasi pola konektivitas dan perdagangan baru, Mugen menuturkan Kemenhub akan memaksimalkan hub and spoke serta distribusi dari wilayah food estate, kawasan ekonomi khusus, dan industri baru. Begitu juga dengan konektivitas multimoda ke wilayah hinterland dan penggunaan kapal sesuai dengan kebutuhan.
Baca: Dirut Pertamina Nilai Konversi Energi Harus Murah untuk Masyarakat
Mugen menjelaskan muatan yang diangkut tol laut saat ini terus meningkat. Dia mengatakan muatan berangkat tol laut pada 2019 mencapai 7.200 TEUs dan pada 2021 sudah mencapai 18 ribu TEUs. Lalu untuk muatan balik menurutnya juga mengalami tren peningkatan hingga saat ini mencapai 5.869 TEUs.
Dia menambahkan, sejak 2020 juga selain mengoperasikan kapal untuk tol laut juga menitipkan kontainer kepada pelaku usaha pelayaran. "Kalau memang sudah ada jalur komersial je daerah 3TP, kita lebih efisien titip kontainer. Tol laut juga bukan untuk mematikan pelayaran komersil," ujar Mugen.