Setelah absen selama 2 tahun akibat terkendala pandemi COVID-19, Lima Events akan menggelar Indonesia Muslim LifeFair di Istora GBK, Senayan, Jakarta pada 25-27 Maret 2022.
Sebanyak 195 penampil dari berbagai daerah di Indonesia yang terdiri dari UMKM industri halal dan Islami siap menampilkan produk terbaiknya dari berbagai sektor mulai dari modest fashion, islamic education, hobbies and communities, islamic book & publisher, halal travel, kuliner halal aman & sehat, beauty & pharmaceutical hingga thibbun nabawi herbal.
Selain melihat pameran produk, pengunjung juga dapat melepaskan kerinduan akan siraman ilmu dengan menghadiri kajian dari sejumlah ustaz kenamaan, seperti Ustaz Arifin Badri, Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Ustaz Subhan Bawazier serta Asatidzah lain yang mendukung Muslim LifeFair 2022.
Direktur PT Lima Event Indonesia (Lima Events) sebagai penyelenggara, Deddy Andu, mengatakan, “Dengan minimnya kegiatan pameran Islami selama pandemi, kami berharap Muslim LifeFair dapat melepaskan kerinduan masyarakat akan pameran produk halal sekaligus menjadi momentum untuk membangkitkan kembali ekonomi Islam pada era New Normal.”
Dengan tingginya animo masyarakat terhadap kebutuhan produk halal, Andu optimis Muslim LifeFair dapat dihadiri oleh 30.000 pengunjung selama 3 hari pameran. Pihaknya pun memastikan bahwa gelaran tersebut akan berlangsung dengan aman serta mengikuti protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Gelaran Muslim LifeFair ini merupakan bagian dari rangkaian event puncak menuju Indonesia Muslim Life Fest yang akan digelar pada bulan Agustus 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Sebelumnya, Indonesia Muslim LifeFest telah sukses menarik perhatian 60 ribu pengunjung pada perhelatan pertamanya pada Agustus 2019 di JCC.
Masih dalam rangkaian event, setelah gelaran Muslim LifeFair di Jakarta, rencananya Indonesia Muslim LifeFair juga akan diadakan di sejumlah kota di Indonesia, di antaranya : Yogyakarta, Purwokerto dan Surabaya.
Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) melalui Ketua, Rachmat Surtanas Marpaung, menyatakan dukungannya, “Pameran Muslim LifeFair ini adalah salah satu bentuk kontribusi pengusaha muslim dalam upaya pemulihan ekonomi di tanah air, sekaligus mendorong Indonesia untuk menjadi produsen halal terbesar dunia di tahun 2024, sesuai arahan pemerintah. Saya melihat ghirah dan semangat yang kuat dari teman-teman UMKM dalam memajukan ekonomi tetap tinggi, meski menemukan beragam hambatan di era pandemi.”
Ghirah dan semangat dari para pengusaha muslim tanah air terbukti mendorong pertumbuhan industri produk halal di tanah air, dan menjadi salah satu sektor unggulan di tengah pandemi.
Produk halal yang sebelumnya dilihat sebagai kebutuhan bagi masyarakat muslim, kini berkembang menjadi bagian gaya hidup dengan nilai kebaikan, dan menjadi tren perdagangan global, sehingga semakin banyak negara turut meramaikan persaingan produk halal dunia.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sudah tepat bagi Indonesia untuk menargetkan diri menjadi pusat industri halal dunia. Kabar baiknya, tren pertumbuhan mendukung secara positif terhadap visi tersebut.
Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy 2020/2021, peringkat Indonesia dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan syariah secara umum naik ke urutan 4 dalam Indikator Ekonomi Islam Global 2020/2021, yang berarti naik satu peringkat dari posisi ke-5 tahun 2019/2020. Sebelumnya, Indonesia menduduki posisi ke-10 pada 2018/2019.
Menurut data yang dirilis oleh Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia menyebutkan, pada triwulan II/2021 pertumbuhan sektor unggulan industri halal yang terdiri dari makanan halal, busana muslim, dan pariwisata ramah muslim mencapai 8,2 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan PDB nasional, yakni sebesar 7,07 persen.
Makanan halal jadi sektor paling bergairah pada masa pandemi. Pada triwulan II/2021, ekspor makanan halal berhasil mencapai US$10,36 miliar atau tumbuh sebesar 46 persen.
Mengacu dari laporan tersebut, bahkan, sektor unggulan dalam industri halal Indonesia, yaitu sektor modest fashion dan ekspor makanan halal menempati peringkat ketiga dan keempat dunia.
Hijra Bank tergerak menjadi sponsor utama dalam gelaran Muslim LifeFair ini, karena melihat bahwa tumbuhnya industri halal ini membuktikan bahwa ekonomi masyarakat bisa berkembang dengan menerapkan prinsip ekonomi syariah yang berkeadilan, transparan, serta membawa nilai-nilai kebaikan.
Hal ini sejalan dengan visi dan misi Hijra Bank untuk membentuk ekosistem syariah yang membangun kehidupan yang sustainable, dengan mendukung sektor-sektor yang memberi dampak positif pada kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai seorang muslim, kita semua diwajibkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Berbagai upaya bisa kita lakukan bersama-sama untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas dari produk industri halal, agar memiliki daya saing tidak hanya di tanah air namun juga di pasar global,” ujar Bembi Juniar, Chief Business Officer ALAMI Group yang akan segera meluncurkan Hijra Bank, dalam waktu dekat.
Dalam gelaran Muslim Life Fair kali ini, Hijrah Bank siap memberikan 3000 tiket gratis kepada pengunjung. Sebagai informasi, tiket masuk event ini dikenakan sebesar Rp20 ribu.
Menurut Event Cordinator Lima Event, Agung Paramata, penyelenggara tetap akan mematuhi aturan protokoler kesehatan batas pengunjung pameran sesuai level PPKM yang diteapkan pemerintah.
“Untuk pengujung kami optimis gelaran ini bisa menarik banyak pengujung, namun begitu kami tetap akan memperhatikan batasan jumlah pengunjung sesuai level PPKM yang sedang berjalan,” tutur Agung.
Melalui pameran ini, diharapkan #KitaBersama dapat membangkitkan semangat para pengusaha muslim khususnya UMKM untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, dengan jalan yang sesuai syariat.