Sabtu 12 Mar 2022 21:13 WIB

Sumur di PLTP Dieng Mengeluarkan Asap Beracun, ESDM Terus Pantau

Gas beracun yang keluar dari sumur tersebut bukan karena meledak.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Petani menyemprot tanaman kentang di sekitar instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng, desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (14/8/2021) (ilustrasi). Kementerian ESDM masiu terus mematau perkembangan situasi insiden bocornya gas beracun dari sumur panas bumi Dieng.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Petani menyemprot tanaman kentang di sekitar instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng, desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (14/8/2021) (ilustrasi). Kementerian ESDM masiu terus mematau perkembangan situasi insiden bocornya gas beracun dari sumur panas bumi Dieng.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Salah satu sumur panas bumi di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik PT Geodipa Energi di Dieng dilaporkan mengeluarkan gas beracun diduga meledak, Sabtu (12/3/2022) pukul 16.35 WIB.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan, insiden yang terjadi diduga bukan meledak. Namun, informasi yang diterima Dadan sementara memang ada kecelakaan.

Baca Juga

"Ada kecelakaan. Informasi lengkap dan kronologinya masih dalam investigasi," ujar Dadan kepada Republika, Sabtu (12/3/2022).

Dadan menjelaskan pihak Inspektorat Kementerian ESDM akan langsung menuju ke lokasi pada Ahad (13/3/2022) untuk mengetahui detail kronologis kejadian.

Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Harris juga memastikan bahwa gas beracun yang keluar dari sumur tersebut bukan karena meledak. Saat ini masih dalam tahap investigasi penyebab dari insiden tersebut.

"Untuk sementara memang bukan sumur meledak. Saat ini masih dalam tahap investigasi," ujar Harris kepada Republika.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement