EKBIS.CO, LOMBOK -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperkuat penyebrangan di tanah air. Sebelum melaksanakan rencana untuk melantai di bursa, ASDP memilih untuk memperpanjang jembatan penyebrangan yang dilayaninya di perairan Indonesia.
Saat ini ASDP sudah resmi mengakuisisi PT Jembatan Nusantara. Pascaakuisisi yang dilakukan pada 22 Februari 2022, kini ASDP mulai menyusun struktur untuk memuluskan ambisi sebagai operator dengan armada terbesar.
"Untuk manajemennya memang sendiri. Sudah ada pelaksana tugas direktur utama ada ada tiga direksi ditempatkan di sana untuk mengelola Jembatan Nusantara," kata Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin, Ahad (13/3/2022).
Shelvy menuturkan meskipun sudah diakuisisi, operasional lintasan yang selama ini dilayani Jembatan Nusantara masih berjalan normal. Hal tersebut tentunya semakin mendukung kekuatan ASDP dalam menyediakan konektivitas angkutan sungai dan penyebrangan di perairan Indonesia.
"Jembatan Nusantara masih beroperasi di rute komersialnya dan lintasan perintis yang juga banyak dilayani ASDP masih dioperasikan," tutur Shelvy.
Akuisisi terhadap PT Jembatan Nusantara dilakukan melalui Penandatanganan Sales Purchasement Agreement (SPA) PT Jembatan Nusantara antara PT ASDP Indonesia Ferry dengan PT Mahkota Pratama dan PT Indonesia VIP selaku pemilik saham PT Jembatan Nusantara. Akuisisi tersebut tidak hanya menjadikan ASDP sebagai operator kapal ferry terbesar namun menurut Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi juga hal tersebut membuat ASDP menjadi perusahaan terdepan dalam penerapan standarisasi keselamatan dan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa.
"Ini adalah inisiatif strategis perusahaan dalam pengembangan jasa manajemen dan operator kapal yang akseleratif demi mendorong pertumbuhan perusahaan yang agresif dalam menuju IPO," ungkap Ira.
Ira mengungkapkan, hal tersebut tidak hanya sekedar menambah portofolio perusahaan. Dia mengakui, ASDP harus terus meningkatkan kontribusi kepada negara dan masyarakat melalui pelayanan yang maksimal.
"Kami memiliki tanggung jawab yang besar ke depannya agar ASDP dapat terus berkembang, inovatif serta mampu menjadi pemimpin pasar penyeberangan di tanah air," jelas Ira.
Sebelum akuisisi, ASDP telah memiliki 166 unit kapal. Setelah akuisisi tersebut dilakukan, armada yang dimiliki bertambah menjadi 219 unit sehingga mengukuhkan posisi ASDP sebagai perusahaan ferry dengan jumlah armada terbesar di Indonesia, bahkan dunia.
Langkah akuisisi tersebut menjadi awal penting karena ASDP berencana meningkatkan kapasitas produksi segmen penyeberangan. Khususnya dengan menambah jumlah armada sebanyak 19 unit kapal hingga 2024 mendatang.
"Jumlah armada ini diperuntukkan di lintasan komersial reguler, eksekutif, long distance ferry (LDF), dan lintasan internasional," ungkap Ira.