Rabu 16 Mar 2022 14:45 WIB

PKT Perluas Lahan Pengembangan hingga Lima Kali Lipat pada 2022

PKT menargetkan 25 ribu orang petani menjadi anggota dari program Makmur.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Program Makmur resmi diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir di Subang, Jawa Barat pada Agustus 2021.
Foto:

Adrian menyebut beberapa wilayah pengembangan program Makmur PKT khususnya di Indonesia timur memiliki tingkat kesejahteraan dan ekonomi daerah yang rendah. "Oleh karena itu, dengan adanya program Makmur ini diharapkan dapat meringankan beban petani di wilayah tersebut dan meningkatkan pendapat mereka sehingga ekonomi keluarga pun meningkat,” ujar Adrian.

Adrian menilai kehadiran program Makmur terbukti memperkuat ekosistem pertanian end-to-end dan membantu petani lebih produktif. Berdasarkan studi yang dilakukan PKT, ucap Adrian, petani Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan, di antaranya adalah minimnya akses permodalan, kurangnya fasilitas sarana produksi, pemahaman terhadap kebutuhan pasar dan praktik budidaya yang intensif, dan jaminan pasar atau offtaker bagi beberapa komoditas utama. 

Oleh karena, dia katakan, program Makmur dirancang untuk menjawab kebutuhan para petani melalui berbagai inisiatif strategis, seperti menjamin adanya pasar atau pihak yang akan membeli hasil panen. 

"Di sini terpilih pihak yang terpercaya dan penuh komitmen untuk membeli hasil panen petani sesuai dengan harga pasar yang ada. Selain itu, offtaker juga dapat mengolah hasil panen untuk menciptakan nilai tambah produk.

Selanjutnya, PKT memberikan akses permodalan bagi para petani yang merupakan mitra program Makmur," ungkap Adrian.

Kata Adrian, sejumlah instansi perbankan seperti BNI, BRI, dan Mandiri juga ikut tergabung dalam program Makmur untuk mendukung petani dengan modal yang dibutuhkan. Selain itu, ungkap Adrian, petani juga mendapatkan perlindungan terhadap risiko gagal panen atau gagal bayar yang mungkin dialami petani melalui asuransi yang tersedia.

Adrian menyampaikan PKT pum melakukan pendampingan teknis bagi para petani yang meliputi kegiatan analisis tanah, pendampingan argonomis dan budidaya, rekomendasi pemupukan, hingga teknologi dan mekanisasi pertanian melalui aplikasi IFARM - RMS untuk melakukan proses monitoring tanaman secara digital dan mengakses ekosistem dari hulu ke hilir (rantai pasok).

"PKT juga mendistribusikan sarana produksi yang diantaranya adalah benih, pestisida, dan pupuk yang terjamin kualitasnya sebagai upaya mengoptimalkan produktivitas petani," ucap Adrian.

Sejak awal diluncurkan, sambung Adrian, program Makmur dirancang untuk menciptakan ekosistem pertanian yang mendukung bagi petani, dengan sistem pengembangan yang terintegrasi mulai dari riset kebutuhan pasar, inovasi produk, hingga meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak.

 

"Melalui ekosistem pertanian end-to-end tersebut, kami tidak hanya fokus untuk menjawab tantangan produktivitas pertanian, tapi juga menjamin pertanian yang berkelanjutan," kata Adrian menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement