Rabu 30 Mar 2022 22:37 WIB

Wapres Sebut Pasar Ekspor Hortikultura Masih Sangat Besar

Pemerintah mengembangkan sektor pertanian agar masyarakat desa sejahtera.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Ma'rif Amin. Wapres mengikuti acara Panen Perdana Pisang Cavendish Dalam Rangka Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor, di Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (30/3/2022).
Foto: BPMI/KIP
Wakil Presiden KH Ma'rif Amin. Wapres mengikuti acara Panen Perdana Pisang Cavendish Dalam Rangka Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor, di Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (30/3/2022).

EKBIS.CO,  PONOROGO -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, pasar ekspor hortikultura atau budidaya tanaman kebun di Indonesia masih sangat besar dan bagus untuk dikembangkan.

Hal tersebut disampaikan Wapres di sela kunjungan kerjanya mengikuti acara Panen Perdana Pisang Cavendish Dalam Rangka Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor, di Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga

"Saya kira kita ingin hortikultura yang memiliki pasar bagus ini, kita kembangkan. Informasi yang saya terima, pasar ekspornya masih satu persen, jadi peluang pasarnya masih besar sekali," ujar Wapres.

Wapres menyampaikan, pemerintah ingin mengembangkan sektor pertanian, agar masyarakat dapat sejahtera tinggal di desa, karena ada daya tarik dalam pengembangan sektor pertanian. Pengembangan sektor pertanian dilakukan dengan membangun kemitraan antara pemerintah dan lembaga keuangan dengan para petani.

Salah satu pilot project program kemitraan yang telah dilakukan adalah budidaya pisang cavendish yang saat ini sudah berhasil dikembangkan dan diekspor. "Sudah berhasil dikembangkan di beberapa daerah, di Aceh, Lampung, Jawa Timur, bahkan di Jawa Barat yakni Garut dan Sukabumi, kemudian di Bali, di Jembrana," kata Wapres.

Wapres menyampaikan program kemitraan yang terus didorong pemerintah dilakukan untuk memberdayakan masyarakat sekaligus mengentaskan kemiskinan, khususnya di desa.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement