Sabtu 09 Apr 2022 02:50 WIB

Imbas Konflik Ukraina, Harga Pangan Global Pecahkan Rekor Tertinggi

Akibat konflik Ukraina, harga pangan telah mencapai level tertinggi sejak awal 1990.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Petani memanen dengan menggabungkan mereka di ladang gandum dekat desa Tbilisskaya, Rusia, 21 Juli 2021. Ukraina dan Rusia menyumbang sepertiga dari ekspor gandum dan jelai global. Harga pangan dunia mencapai level tertinggi sejak 1990 akibat konflik Rusia-Ukraina.
Foto:

Indeks harga FAO untuk produk susu dan gula juga menunjukkan tren kenaikan. FAO mencatat bahwa tren kenaikan indeks harga minyak nabati dan gandum terkait dengan konflik di Ukraina, mengingat negara itu adalah pengekspor utama minyak bunga matahari dan gandum.

"Kenaikan bulan ini mencerminkan lonjakan harga gandum dan biji-bijian dunia, sebagian besar didorong oleh gangguan ekspor terkait konflik dari Ukraina dan Rusia. Hilangnya ekspor yang diperkirakan dari wilayah Laut Hitam memperburuk ketersediaan gandum global yang sudah tipis,” kata FAO mengenai indeks minyak dan gandum.

FAO mencatat bahwa indeks minyak nabati naik karena harga minyak sawit, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari yang lebih tinggi. Indeks minyak biji bunga matahari internasional meningkat secara substansial pada Maret, didorong oleh berkurangnya pasokan ekspor di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Laut Hitam.

Harga minyak sawit, kedelai, dan rapeseed juga meningkat tajam, dipicu meningkatnya permintaan impor global akibat gangguan pasokan minyak bunga matahari. Ada kekhawatiran bahwa harga pangan dapat meningkat jika invasi Rusia berlanjut. Hal itu bisa mengganggu masalah rantai pasokan yang sudah rapuh, dikutip dari laman The Hill, Jumat (8/4/2022).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement