EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba Rp 987,68 miliar, tumbuh 33,18 persen pada kuartal I 2022. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan BSI melanjutkan pertumbuhan positif di kuartal I 2022 dan optimistis dengan perkembangan kinerja seiring pemulihan ekonomi masyarakat.
"BSI mencatatkan pertumbuhan baik, terlihat dari laba yang tumbuh 33,18 persen secara tahunan menjadi Rp 987,68 miliar," katanya dalam Paparan Kinerja BSI Kuartal I 2022, Kamis (28/4).
Aset tercatat tumbuh 15,73 persen (yoy) menjadi Rp 271,29 triliun, pembiayaan tumbuh 11,59 persen (yoy) menjadi Rp 177,51 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp 238,3 triliun, tumbuh 16,07 persen (yoy). Kualitas pembiayaan juga tumbuh baik dengan NPF nett sebesar 0,90 persen dan NPF gross sebesar 2,91 persen.
Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho mengatakan, pertumbuhan kinerja BSI yang sehat dan berkelanjutan berdampak pada profitabilitas yang lebih baik. RoA dan RoE meningkat cukup signifikan menjadi masing-masing 1,93 persen dan 16,58 persen.
Merger juga terus memberikan sinyal yang baik pada daya saing perbankan, terlihat dari biaya dana yang terus turun kini di 1,62 persen dari 2,19 persen (yoy). Sementara efisiensi juga terus membaik, kini di angka 75,35 persen turun dari 79,90 persen dari periode sama tahun sebelumnya.
"Ini membuktikan bahwa merger berefek positif, membuat BSI jadi lebih bahkan sangat kompetitif," katanya.
Selain mengejar kinerja baik di sisi keuangan, Ade Cahyo mengatakan BSI juga komitmen menumbuhkan ekosistem Islam nasional melalui penyediaan layanan perbankan. Hal ini terlihat melalui pertumbuhan penetrasi sejumlah stakeholder dalam ekosistem syariah.
Segmen donasi di BSI terus meningkat hingga 42 persen. Selain itu, sekolah Islam yang tergabung dengan BSI juga naik 45 persen, pesantren naik 30 persen, dan masjid yang tumbuh 100 persen dari sisi akseptasi QRISnya dari sebelumnya 15 ribu menjadi 30 ribu masjid.