EKBIS.CO, JAKARTA -- Memasuki tahun 2022, kinerja keuangan emiten farmasi PT Phapros Tbk. (PEHA) menunjukkan sinyal positif. Pada kuartal I 2022, PEHA membukukan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 19 persen. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penjualan bersih pada kuartal I 2022 tercatat mencapai Rp 269,3 miliar, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 225,3 miliar.
Direktur Utama PT Phapros Tbk. Hadi Kardoko mengatakan pencapaian kinerja ini juga merupakan efek dari pertumbuhan industri farmasi tahun 2021 yang mencapai 10,81 persen. Membaiknya ekonomi nasional, khususnya sektor farmasi, berdampak positif terhadap kinerja perusahaan pada tahun 2022.
"Tentu pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh karyawan perusahaan, serta dukungan para stakeholders dan shareholders Phapros. Penjualan bersih perusahaan kuartal ini juga meningkat 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tentu ini sangat kita syukuri bersama," tuturnya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (28/4/2022).
Dari sisi penjualan, realisasi penjualan emiten berkode saham PEHA ini pada kuartal I 2022 juga meningkat 20 persen dibanding kuartal I pada tahun 2021. Peningkatan juga terlihat dari jumlah aset lancar yang naik mencapai 15,8 persen, sementara aset tidak lancar menurun 1,1 persen.
Meski ekonomi secara nasional masih melambat akibat pandemi, namun perseroan berhasil meningkatkan penjualan bersih sebesar 7,23 persen pada 2021 dibanding 2020. "Pertumbuhan ini merupakan prestasi tersendiri bagi kami yang saat itu masih berjuang melawan krisis ekonomi akibat wabah Corona," kata Hadi.
Menurut Hadi, meski aset perseroan terdapat penurunan 4 persen dibandingkan tahun 2020, kinerja keuangan lain yang cukup menggembirakan terlihat dari rasio kas tahun 2021 yang juga meningkat 122 persen dibanding sebelumnya. Ini mengindikasikan perusahaan memiliki jumlah kas yang cukup baik untuk membayar kewajibannya.
"PEHA juga memiliki kinerja yang juga diakui pihak lain sebagai wujud kerja keras seluruh pihak di perusahaan. Terbukti, tahun lalu kami berhasil mendapatkan 9 penghargaan dan 6 sertifikasi, termasuk juga alokasi tanggung jawab sosial yang meningkat 40 persen dibanding 2020," tambahnya.
Kondisi internal perseroan sepanjang tahun 2021 menunjukkan kinerja yang maksimal untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan. Perusahaan berhasil menutup tahun 2021 dengan meningkatkan kinerja positif baik keuangan maupun non keuangan.
Menurut Hadi, tantangan pelaksanaan strategi keberlanjutan secara menyeluruh adalah pengelolaan sinergi dengan pemangku kepentingan secara luas untuk mendukung penguatan dan pengembangan bisnis. Perseroan telah mengantisipasinya melalui upaya pengelolaan dilakukan dengan beroritentasi pada kemitraan yang berkelanjutan atas dasar adanya pertukaran nilai tambah yang saling menguatkan dan memberikan manfaat.
"Upaya yang dilakukan telah memberikan dampak positif berupa meningkatkan Daya Saing Perusahaan, citra perusahaan, merek produk, keberlanjutan dan kelancaran operasional perusahaan," tutupnya.