EKBIS.CO, JAKARTA -- Perum Perhutani bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) sepakat mengembangkan 843 destinasi wisata di wilayah kerja Perhutani, yaitu Jawa dan Madura.
Pengembangan destinasi wisata dilakukan melalui rebranding wisata alam, standardisasi pengelolaan, digitalisasi, penambahan fasilitas, pengembangan produk, dan product identity branding. "Sebanyak 35 lokasi kami kelola secara mandiri, dan 808 lokasi lainnya dikelola melalui pola kerja sama dengan masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)," ungkap Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro sesuai acara penandatanganan memorandum of understanding (MoU) di Gedung Graha Perhutani, Jakarta, seperti dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Kamis (28/4/2022).
Adanya MoU tersebut menjadi awal dalam mengembangkan objek wisata lingkungan wilayah Perhutani. Hal ini sesuai keinginan Perhutani yang mengharapkan destinasi wisata di dalam wilayah kerja perusahaan tersebut dapat dikelola secara profesional dan berkelanjutan, sehingga memberikan dampak positif kepada semua pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut TWC Edy Setijono menyampaikan, kolaborasi ini mendorong kesiapan objek wisata serta komponen penopang lainnya dalam mewujudkan ekosistem pariwisata di sekitarnya. Destinasi wisata tidak bisa berdiri sendiri, keberadaannya harus didukung oleh ekosistem di sekitarnya, ekosistem ini yang membuat destinasi menjadi berkelanjutan.
"Hal itulah yang menjadi dasar kami dalam melakukan upaya kolaborasi dengan berbagai pihak serta stakeholder," kata Edy.
Wakil Direktur Utama Injourney Edwin Hidayat Abdullah memberikan dukungan kepadaTWC sebagai anak usaha Injourney yang bergerak di bidang heritage destination management untuk bisa mengembangkan ekosistem pariwisata, salah satunya di kawasan hutan bersama Perhutani. "Dengan terjalinnya kesepakatan ini, Injourney tidak hanya berkontribusi pada pelestarian hutan saja, tapi juga memajukan dan mendukung pariwisata Indonesia untuk kembali sebagai penggerak roda perekonomian bagi bangsa Indonesia dengan tidak melupakan keterlibatan UMKM," ujar Edwin.