EKBIS.CO, JAKARTA -- Puluhan investor termasuk Sequoia Capital, Andreessen Horowitz, serta perusahaan manajemen aset crypto Binance dan perusahaan manajemen aset Fidelity, telah menginvestasikan lebih dari 7,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 101,53 triliun untuk mendukung Elon Musk mengakuisisi Twitter.
Salah satu pendiri Oracle Larry Ellison juga memberikan dukungannya dengan berinvestasi sebesar 1 miliar dolar AS. Sementara Sequoia menaruh uangnya sejumlah 800 juta dolar AS, VyCapital sebesar 700 juta dolar AS, Binance sebesar 500 juta dolar AS dan Andreessen Horowitz menginvestasikan 400 juta dolar AS.
“Elon adalah satu-satunya orang di dunia yang memiliki keberanian dan keterampilan untuk memperbaiki semua ini dan membangun ruang publik yang kita semua harapkan dan pantas dapatkan,” kata pendiri Andreessen Horowitz, Ben Horowitz, dalam sebuah tweet dikutip TechCrunch, Kamis (5/5/2022).
Horowitz mengatakan Twitter memiliki peran yang besar sebagai ruang publik. Menurutnya, menjadi perusahaan publik yang hanya bergantung pada model bisnis periklanan akan memperburuk kinerja Twitter.
Di antara mereka yang mendukung Musk dalam pembiayaan baru adalah Qatar. Seperti diketahui, negara tersebut memiliki rekam jejak yang buruk dalam hal kebebasan berbicara.
Pangeran Arab Saudi Al Waleed bin Talal Al Saud, yang sebelumnya menentang pembelian Twitter, juga telah berkomitmen untuk menyediakan hampir 35 juta saham di Twitter untuk mempertahankan saham menyusul pengambilalihan perusahaan oleh Musk.
Sebagai hasil dari investasi baru, Musk mengatakan pinjaman margin sebesar 12,5 miliar dolar AS yang dia terima dari Morgan Stanley dan bank lain telah dipotong menjadi 6,25 miliar dolar AS. Dia juga meningkatkan total komitmen ekuitasnya menjadi 27,25 miliar dolar AS.
Investasi baru akan meringankan beban Musk saat ia berlomba untuk mengamankan puluhan miliar dolar untuk membeli Twitter. Akhir bulan lalu, ia menjual sekitar 9,6 juta saham Tesla, senilai sekitar 8,5 miliar dolar AS. Langkah itu menenggelamkan saham perusahaan mobil listrik, mendorong miliarder itu untuk meyakinkan pemegang saham bahwa dia tidak berencana untuk menjual lagi saham Tesla.