INDRAMAYU -- Warga di sekitaran PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan, Kabupaten Indramayu, dikagetkan dengan suara keras dan nyala api dari area kilang. Mereka merasa khawatir terjadi sesuatu dengan kilang berkapasitas produksi bahan bakar minyak (BMM) sebesar 150 ribu barrel per hari tersebut.
"Suaranya terdengar keras dan ada nyala terang api di area kilang," kata warga Desa Majakerta yang tak mau disebut namanya, Ahad (8/5/2022).
Kondisi itu, kata dia, tentu saja membuat dirinya dan warga lainnya merasa khawatir. Apalagi, kata dia, KPI RU VI ini pernah mengalami kebakaran tangki BBM pada 2021 lalu yang membuat warga ketakutan dan trauma.
Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI Refinery Unit VI Balongan Imam Rismanto mengatakan, start up Kilang Pertamina RU VI Balongan dilakukan secara bertahap sejak akhir April 2022. Pada saat start up berlangsung, kata dia, maka akan ada kondisi dimana nyala api pada flare akan lebih besar dari biasanya disertai dengan suara yang juga lebih besar.
"Nyala api pada cerobong flare yang terlihat lebih besar itu merupakan kondisi normal ketika tahapan start up kilang dilakukan," ungkapnya dalam keterangannya yang diterima matapantura.co.id, Ahad (8/5/2022).
Imam mengatakan, pengerjaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek pengembangan kilang, serta proyek pemeliharaan kilang Balongan, saat ini telah rampung.
"Ibarat mobil yang diperbaiki dan sudah seleai perbaikannya. Maka, saat ini kilang pun tengah melakukan start up. Dan kondisi-konsisi yang terjadi seperti itu merupakan hal yang normal dalam industri kilang," katanya.
Imam mengatakan, pemerintah sangat konsen terhadap perkembangan proyek RDMP yang dilaksanakan di Kilang milik Pertamina termasuk di Kilang RU VI. Proyek RDMP Balongan ini, kata dia, memberikan dampak positif terhadap negara. Sebab, kapasitas pengolahan Kilang Balongan akan naik dari 125 ribu barel per hari menjadi 150 ribu barel perhari. Agus Yulianto