Senin 23 May 2022 06:46 WIB

Tata Ulang Rantai Pasok Pengembangan UMKM Parekraf di Bali

Penguatan rantai pasok ini upaya pengembangan UMKM guna mendukung ekonomi nasional

Rep: dedy darmawan nasution/ Red: Hiru Muhammad
Pemandu membantu delegasi memilih patung karya seniman Bali saat ekshibisi digitalisasi sistem pembayaran untuk UMKM di Pameran IKM Bali Bangkit, Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Bali, Jumat (13/5/2022). Kegiatan yang digelar oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan tersebut merupakan rangkaian acara G20 yang bertujuan memperkenalkan metode pembayaran digital yakni Quick Response Code Indonesian (QRIS) kepada delegasi yang berfungsi untuk memudahkan UMKM dalam bertransaksi
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Pemandu membantu delegasi memilih patung karya seniman Bali saat ekshibisi digitalisasi sistem pembayaran untuk UMKM di Pameran IKM Bali Bangkit, Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Bali, Jumat (13/5/2022). Kegiatan yang digelar oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan tersebut merupakan rangkaian acara G20 yang bertujuan memperkenalkan metode pembayaran digital yakni Quick Response Code Indonesian (QRIS) kepada delegasi yang berfungsi untuk memudahkan UMKM dalam bertransaksi

EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Pertamina, Telkom, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) melakukan pra temu bisnis dalam upaya penguatan rantai pasok bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya bagi pelaku UMKM di Bali.

Kegiatan ini mempertemukan pelaku industri pariwisata khususnya usaha hotel dan restoran dengan para pelaku UMKM bidang ekonomi kreatif agar terjalin kerja sama yang lebih baik sehingga diharapkan dapat mengakselerasi, mendorong prosentase peningkatan tingkat komponen produk lokal, omzet, suplai dan demand, serta penyerapan tenaga kerja.  

Baca Juga

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, menyampaikan, penguatan rantai pasok ini dilakukan sebagai upaya pengembangan UMKM sebagai penyokong perekonomian nasional yang mampu menyerap 97 persen lebih tenaga kerja di Indonesia dan mengintegrasikan investasi sebesar 60,4 persen. "Penguatan rantai pasok ini juga harus dengan melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir, yang mana diperlukan kolaborasi yang kuat,” kata Henky dalam keterangan resminya, Ahad (22/5/2022).

Oleh karena itu, Henky mengapresiasi Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Politeknik Pariwisata Bali, Pertamina, dan Telkom yang memperhatikan upaya pengembangan UMKM. “Mari kita sama-sama mengawal kegiatan pra temu bisnis ini karena UMKM adalah backbone perekonomian Indonesia," kata Henky.

Menurutnya, kasus Covid-19 dan adanya kebijakan relaksasi penggunaan masker di ruang terbuka, tentu membawa optimisme akan semakin bangkitnya pariwisata di Indonesia khususnya di pulau Bali.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menyampaikan ada tahapan yang harus dilakukan dalam penguatan rantai pasok Industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Yaitu tahap suplai, tahap demand, tahap matchmaking, dan tahap sustainable supply chain.

Meningkatkan demand akan meningkatkan omzet supply, perluasan tenaga kerja, penggunaan produk lokal, dan pertumbuhan ekonomi daerah."Namun, agar suplai dapat digunakan oleh demand, suplai harus memenuhi persyaratan demand. Sehingga program kolaborasi Penguatan Rantai Pasok Industri Parekraf menjadi solusi agar supply dapat memenuhi persyaratan demand," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyampaikan soal kesiapan hotel dan UMKM Bali. Ia menyebut hampir 90 persen Bali sangat bergantung dengan industri pariwisata. “Meski demikian, pimpinan BUMN dengan UMKM saling berkomunikasi dan bahu-membahu untuk mengatasinya,” ujar Tjok Bagus Pemayun. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement