Setiap negara berebut untuk menopang pasokan domestik dan menjinakkan inflasi makanan. Kenaikan harga bahan makanan pokok telah memicu protes di sejumlah negara, mulai dari Argentina, Indonesia, Yunani, hingga Iran.
Singapura memang hanya memiliki wilayah perkotaan yang padat seluas 730 km persegi. Sebagian besar bergantung pada makanan, energi, dan barang-barang impor lainnya.
Hampir semua ayamnya diimpor, menurut data dari Singapore Food Agency (SFA). Sebanyak 34 persen pasokan ayam berasa dari Malaysia, 49 persen dari Brasil, dan 12 persen dari Amerika Serikat.
SFA mengatakan, kekurangan tersebut dapat diimbangi dengan ayam beku dari Brasil. Badan ini pun telah mendesak konsumen untuk memilih sumber protein lain seperti ikan untuk menghadapi kelangkaan pasokan ayam.
Malaysia memutuskan untuk menghentikan ekspor ayam sampai produksi lokal dan biaya stabil. Harga telah dibatasi sejak Februari pada 8,90 ringgit (hampir Rp 30 ribu) per unggas dan subsidi sebesar 729,43 juta ringgit telah disisihkan untuk peternak unggas.