EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Umum Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) Mohamad Sukri didampingi oleh Sekretaris Umum Hapi Zajuli dan Bendahara Umum Inkopontren Muhammad Azhari menerima kunjungan mitra bisnis dari Rusia yang dipimpin oleh Muftie Rusia, Shaik Albir Krganov. Kunjungan delegasi Rusia tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama yang disaksikan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno.
Menteri Sandiaga mengharapkan, agar potensi kerja sama antara Inkopontren dan delegasi Rusia dapat berkesinambungan, meliputi pengembangan pariwisata religi tempat-tempat bersejarah dari kedua negara.
“Pengembangan pariwisata religi termasuk di tempat-tempat bersejarah dari kedua negara, termasuk juga diantaranya pengembangan kapasitas intelektual dan ilmiah dari masyarakat Muslim di sana,” ujar Menteri Sandiaga pada Penandatanganan kesepakatan bersama, akhir pekan lalu di Jakarta. Dia berharap, kerja sama ini berkembang pada sektor-sektor yang lain, menguntungkan bagi kedua negara.
Ketua Inkopontren Muhammad Syukri mengatakan, Inkopontren melihat potensi bisnis melalui kesamaan budaya dan sumber daya islami. “Banyak sekali wilayah Rusia yang memiliki kesamaan budaya religi dengan Indonesia. Tentunya ini akan kita manfaatkan semaksimal mungkin. Contoh kongkretnya pertukaran SDM,” ungkap dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (21/6/2022).
Menurutnya, kerja sama tersebut bakal menyasar segmentasi lainnya di kalangan pondok pesantren. Di antaranya, penciptaan dan pengembangan program pertukaran para pelajar antara Indonesia dan Federasi Rusia di perguruan tinggi agama islam serta pemberian bantuan kepada para mahasiswa untuk mendapat pengalaman ekonomi praktis di perusahaan-perusahaan kedua negara.
Kerja sama di bidang ekonomi juga menyepakati adanya dukungan melalui ekspor/impor barang produksi energi hijau, ekspor/impor barang produksi ekonomi kreatif, pemberian bantuan sertifikasi hasil produksi pertanian dan peternakan dengan standar religi serta dukungan pemasaran hasil perikanan.
Sementara, Sekretaris Umum Inkopontren Hapi zajuli mengatakan, potensi kerja sama dengan Rusia tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi. Namun, bisa berkembang pada kerjasama budaya dan pendidikan.
“Hal ini mengingat, Rusia sebagai negara federasi punya banyak kesamaan dengan Indonesia dimana pendidikan ala pesantren, termasuk pemberdayaan sumber daya manusianya diterapkan di sana,” pungkasnya.
Delegasi Rusia yang dipimpin Miftie Rusia Shaik Albir Krganov membawa perusahaan pengelola makanan OOO TD Emiz dari Republik Tatarstan Rusia. Adapun delegasi Indonesia diwakili pengurus Inkopontren dan perwakilan Kementerian Luar Negeri RI serta jajaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.