EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar akad 10.000 unit KPR Subsidi dalam kurun waktu sehari. Adapun akad massal serentak KPR Bersubsidi merupakan upaya perseroan untuk mendukung Program Sejuta Rumah yang diinisiasi oleh pemerintah.
Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan akad massal juga bertujuan untuk mengatasi permasalahan pembiayaan perumahan subsidi yang terimbas dampak pandemi Covid-19.
"Akad massal KPR Subsidi kita gelar serentak di kantor cabang BTN seluruh Indonesia ini diharapkan semakin memudahkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah," ujarnya dalam keterangan tulis, Senin (27/6/2022).
"Kita tunjukkan bahwa KPR itu masih jalan dan Akad Massal ini juga sebagai ajang promosi dan edukasi Bank BTN kepada masyarakat untuk dapat memiliki rumah yang layak dan terjangkau," katanya.
Hirwandi menjelaskan sebagai bank fokus perumahan, perseroan ikut menopang geliat sektor properti yang memiliki efek berlipat pada 174 sektor turunan lainnya dan perseroan akan terus berinovasi mendorong laju penyaluran KPR Bersubsidi untuk membantu pemerintah mempercepat pencapaian program satu juta rumah.
"Akad massal adalah akad massal yang ketiga kalinya sejak Januari 2022. Dan jumlah debitur yang melakukan akad kredit maupun pembiayaan adalah sebanyak 10.000 debitur, yakni 8.500 debitur konvensional dan 1.500 debitur syariah," jelasnya.
Menurutnya perseroan berterima kasih kepada Kementerian PUPR dan BP Tapera karena telah diberikan amanah menyalurkan KPR Bersubsidi dengan kuota terbanyak yaitu 170.000 kuota KPR FLPP, 19.600 kuota KPR BP2BT dan 18.360 kuota KPR Tapera.
"Kegiatan akad massal KPR secara serentak ini merupakan salah satu strategi kami untuk dapat menghabiskan kuota yang telah dipercayakan oleh Pemerintah kepada Bank BTN," ucapnya.
Calon debitur yang melakukan akad kredit maupun pembiayaan sangat bervariasi karena perseroan merupakan satu-satunya bank yang dapat melayani semua segmen pekerjaan baik itu formal maupun informal.
"Ini merupakan bukti komitmen kami mendukung Pemerintah dalam memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dan maksimal yang tentunya sejalan dengan komitmen perseroan untuk terus menjadi Sahabat Keluarga Indonesia," ucapnya.
Adapun acara Akad Massal Serentak KPR Bersubsidi mengusung tema "BTN One Stop Housing Solution", yang memiliki filosofi bahwa semua yang diperlukan oleh masyarakat Indonesia terkait perumahan ada BTN.
Sementara itu Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Herry Trisaputra Zuna menambahkan sektor properti yang memiliki 174 sub sektor turunan bisa terus tumbuh, sehingga mendukung momentum pemulihan ekonomi nasional dan menyerap semakin banyak tenaga kerja.
"Pemerintah pada 2022 ini menyediakan berbagai program kemudahan dan bantuan pembiayaan rumah bagi masyarakat diantaranya FLPP, BP2BT, dan dan Tapera. Masyarakat dapat memanfaatkan berbagai program tersebut sesuai dengan kebutuhan," ucapnya.
Menurut Herry, pemerintah mendorong BTN memiliki kinerja yang baik tidak hanya pada KPR FLPP, namun juga memaksimalkan penyaluran KPR BP2BT sesuai segmentasi program yang telah ditentukan. Herry mengapresiasi langkah Bank BTN menyelenggarakan akad kredit massal yang dilakukan secara serentak.
"Kami mengapresiasi strategi dari BTN dalam mengupayakan percepatan penyaluran KPR FLPP pada tahun ini, serta juga mendorong kepada pengembang perumahan untuk membangun rumah semakin berkualitas serta memenuhi ketentuan/peraturan rumah sederhana sehat," ucapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Permukiman Provinsi Sumatera Selatan Basyarudin Akhmad mengatakan akad massal KPR Subsidi ini diharapkan bisa terus dilanjutkan untuk memenuhi kebutuhan rumah yang layak bagi masyarakat.
Menurut dia, perumahan dan kawasan permukiman mempunyai peran penting dalam pembangunan di Sumsel, perkembangan industri perumahan atau properti yang mulai membaik pada 2022 menjadikan sektor ini sebagai salah satu tumpuan pertumbuhan perekonomian daerah.
"Sektor perumahan merupakan sektor yang tumbuh positif dan pemerintah Provinsi Sumsel optimistis pertumbuhan sektor properti pada tahun ini akan mencapai 10 persen,” katanya.