General Manager Operasional PT Temas Shipping Iwan Hernawan mengatakan standardisasi pelayanan di terminal peti kemas menjadi hal utama yang dinantikan oleh sejumlah perusahaan pelayaran. Iawan mengatakan pengelolaan terminal peti kemas sebelum merger memiliki perbedaan standar pelayanan di masing-masing terminal.
Iwan mengharapkan pengelolaan seluruh terminal peti kemas oleh SPTP diharapkan dapat mewujudkan harapan para perusahaan pelayaran melalui standar layanan yang sama di seluruh terminal peti kemas. “Terminal peti kemas di wilayah barat, tengah, dan timur seharusnya memiliki standar layanan yang sama, baik itu dari sisi peralatan, kecepatan bongkar muat, tarif, hingga layanan pelanggan, kami melihat hal tersebut sudah disiapkan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas tanpa kami para perusahaan pelayaran meminta hal tersebut,” jelas Iwan.
Transformasi terminal peti kemas oleh SPTP sudah dirasakan oleh pengguna jasa di TPK Belawan, Sumatra Utara. General Manager PT Tanto Intim Line Bustanul Arifin Siregar mengatakan kinerja bongkar muat di TPK Belawan mengalami peningkatan hingga rata-rata mencapai 45 BSH (bongkar muat peti kemas pada 1 kapal dalam 1 jam).
Bustanul menuturkan dalam datu bulan perusahaan pelayaran PT Tanto Intim Line memiliki 11 jadwal kedatangan kapal dengan rata-rata bongkar muat sebanyak 1.300-1.600 TEUs. “Dengan peningkatan kinerja bongkar muat tersebut waktu sandar kapal (port stay) menjadi lebih cepat, sehingga bisa segera berangkat untuk menuju ke pelabuhan selanjutnya, kami harapkan kinerja ini bisa tetap terjaga dan dapat ditingkatkan,” ucap Bustanul.