EKBIS.CO, JAKARTA -- Minat masyarakat dapat berwakaf melalui instrumen surat berharga negara (SBN) ritel semakin meningkat. Hal ini terbukti dari nilai penyerapan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) seri SWR003 yang sukses menyentuh rekor baru.
Berdasarkan keterangan resmi dari Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan, pada Selasa (19/7/2022), instrumen tersebut berhasil terjual senilai Rp 38,25 miliar. Adapun jumlah tersebut merupakan penjualan terbesar sepanjang penerbitan CWLS Ritel.
Pemesanan berasal dari wakif individu sebesar Rp 27,38 miliar dan wakif institusi sebesar Rp 10,87 miliar. Adapun penerbitan SWR terus meningkat dari waktu ke waktu.
Pada dua seri sebelumnya, SWR berhasil terjual masing-masing Rp 14,91 miliar pada SWR001 (November 2020) dan Rp 24,14 miliar pada SWR002 (Juni 2021).
Penerbitan CWLS Ritel seri SWR003 tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung Gerakan Wakaf Nasional dan membantu pengembangan investasi sosial dan pengembangan wakaf produktif di Indonesia.
Adapun jumlah wakif SWR003 sebanyak 688 wakif, yang terdiri dari 687 wakif individu dan satu wakif institusi. Seri SWR003 merupakan seri CWLS yang pemesanannya dapat dilakukan secara online (khusus wakif individu). Pemesanan secara online mendominasi baik dari sisi nominal pemesanan, maupun jumlah wakif.
Secara nilai, pencapaiannya sebesar Rp 27,17 miliar atau 71,04 persen dari total pemesanan, sedangkan dari sisi jumlah wakif, pemesan online mencapai 647 wakif atau 94,04 persen dari total wakif.
"Melalui CWLS Ritel seri SWR003, pemerintah memfasilitasi para pewakaf uang baik yang bersifat temporer maupun permanen agar dapat menempatkan wakaf uangnya pada instrumen investasi yang aman dan produktif,” tulis DJPRR Kementerian Keuangan.
CWLS Ritel seri SWR003 memiliki tenor dua tahun dan menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 5,05 persen per tahun, yang imbalannya akan disalurkan program/kegiatan sosial yang memiliki dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Adapun program-program tersebut antara lain program ketahanan pangan, program usaha ternak, program wakaf ekonomi produktif UMKM, program beasiswa, program pengadaan alat kesehatan, dan revitalisasi ruang rawat inap serta kemaslahatan umum.
Seperti halnya pada seri SWR001 dan SWR002, profesi pegawai swasta mendominasi pemesanan dari wakif individu. Dari sisi nominal pemesanan, profesi ini menyumbang 50,44 persen atau Rp 13,81 miliar dari total pemesanan. Selebihnya, 320 wakif atau 46,58 persen berasal dari golongan karyawan swasta.
Sementara itu, pemesanan dari wakif berprofesi ASN/TNI/Polri sebesar Rp 3,84 miliar dari 103 wakif, yang merupakan profesi dengan partisipasi terbesar kedua setelah pegawai swasta.
Berdasarkan generasi, wakif generasi X mendominasi pemesanan dengan total nominal sebesar Rp 14,49 miliar yang berasal dari 256 wakif, sedangkan jumlah wakif terbanyak berasal dari generasi Y/milenial sejumlah 347 orang atau 50,51 persen dari total pemesanan.
Partisipasi generasi Y/milenial terus menunjukkan tren peningkatan sejak SWR001, baik dari sisi nominal maupun jumlah wakif. Sementara itu, partisipasi generasi Z pada SWR003 sebesar Rp 10 juta dari enam wakif.
Midis dengan kontribusi paling besar baik dari sisi nominal pemesanan maupun jumlah wakif yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk senilai Rp23,45 miliar (61,3 persen) dan total wakif sebanyak 458 wakif (66,57 persen). Wakif baru yang membeli SWR003 tercatat sebanyak 619 wakif, atau 89,97 persen dari total investor. Porsi investor baru yang sangat tinggi ini relatif sama dengan SWR002 yang sebesar 91,03 persen.
Investor setia CWLS Ritel sebanyak 12 wakif individu dengan total nominal pembelian sebesar Rp 805 juta. Berdasarkan generasi, wakif individu yang setia didominasi oleh generasi X.
Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan sosialisasi CWLS Ritel akan terus ditingkatkan.
"Kami bersama Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) mulai masuk ke kantong wakif melalui masjid (sudah dimukai imam Masjid Istiqlal) untuk meningkatkan ekonomi umat, ke kampus (ITS sudah melakukan private placement, yang sebelumnya juga sudah masuk SWR002), dan ke komunitas pejuang wakaf di daerah," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id.
Ke depan menurutnya Dwi akan aktif melakukan sosialisasi bersama komunitas pejuang wakaf dan para stakeholders.
"Komunitas banyak melibatkan para milenial," ucapnya.