Rabu 27 Jul 2022 06:43 WIB

Bertemu Bos Marubeni, Menko Airlangga Tawarkan Investasi di KEK Kesehatan Bali

Marubeni telah terlibat di beberapa proyek energi RI salah satunya PLTU Jawa 1.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungan kerja di Jepang, Senin (25/7/2022).
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungan kerja di Jepang, Senin (25/7/2022).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Dalam pertemuan dengan Ketua Keidanren dan Presiden/CEO Marubeni Corporation Masumi Kakinoki, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato memulai penjelasannya dengan menyampaikan Neraca Perdagangan Indonesia-Jepang yang senilai 32,5 miliar dolar AS. Dengan posisi surplus untuk Indonesia sebesar 3,2 miliar dolar AS.

Airlangga juga menjelaskan kondisi terkini penanganan Covid-19 di Indonesia yang relatif terkendali dan progres pemulihan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan diperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2022 masih sanggup di atas 5 persen. Ia pun menjelaskan terkait tiga pilar Presidensi G20 Indonesia, yang salah satunya terkait transisi energi. 

Baca Juga

Dalam kebijakan transisi energi, Indonesia berkomitmen mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 serta Nationally Determined Contributions (NDCs) pengurangan emisi karbon 29 persen pada 2030. Pemerintah telah membuat Road Map untuk mencapai net target tersebut hingga 2060. 

“Sebagai langkah awal transformasi energi maka ditargetkan 23 persen bauran energi pada 2025 yaitu Energi Baru dan Terbarukan (EBT).  Hingga akhir 2021 lalu, bauran energi dari EBT telah mencapai sekitar 11,7 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/7/2022).

Strategi utama yang disusun demibmenuju karbon netral dari sisi supply yaitu pertama, pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) secara masif dengan fokus pada tenaga surya, air (hydro), panas bumi, angin, biogas dan biomass. Kedua, retirement PLTU yang dilakukan secara bertahap.

Kemudian ketiga, pemanfaatan teknologi rendah emisi seperti Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Berikutnya keempat, penerapan Kebijakan Nilai Ekonomi Karbon (NEK/Carbon Pricing). 

Sementara dari sisi demand, strategi yang dilakukan antara lain pemanfaatan kompor induksi listrik dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), kedua penerapan manajemen energi. Kemudian ketiga eberapa sektor investasi potensial yaitu sektor pembangkit listrik tenaga surya, tenaga air, hidrogen serta paduan amonia.

Masumi Kakinoki mengapresiasi kesiapan Indonesia dalam Presidensi G20 Tahun 2022 dan ASEAN Tahun 2023, pada saat momen bersejarah 50 Tahun Hubungan ASEAN-Jepang. Kakinoki turut mengapresiasi upaya serius pemerintah Indonesia dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui Undang-Undang Cipta Kerja, yang lebih memberikan kepastian bagi berbagai perusahaan Jepang dalam menjalankan usahanya di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut Kakinoki juga menerangkan, Marubeni sudah memberikan kontribusi di bidang kelistrikan sejak yang tradisional dengan memanfaatkan teknologi PLTU Batu Bara, transisi energi, dan yang menggunakan energi baru dan terbarukan. PLTU Batu Bara dapat dialihkan menuju lebih ramah lingkungan dan ini seiring dengan program Pemerintah Jepang yang dicanangkan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida yaitu Zero Emission.

Saat ini, Marubeni telah terlibat di beberapa proyek energi salah satunya adalah pengembangan PLTU Jawa 1. Ia menerangkan, fokus pemerintah Indonesia mendorong pengembangan eksplorasi geothermal dan sejumlah industri energi berbasis hijau, baik waduk maupun danau. 

“Pemerintah Indonesia juga tengah mengeksplorasi paduan pembakaran antara ammonia dan batu bara yang bisa menurunkan karbon, dan menjadi transisi energi ke depannya,” ujar dia. Selain itu, pertemuan berlanjut dengan pembahasan terkait peluang industri kendaraan listrik di Indonesia. 

Pemerintah terus mengakselerasi pengembangan Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik di Indonesia melalui penyusunan peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, hingga pengembangan ekosistem EV di Indonesia, melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020. Targetnya, produksi EV pada 2030 dapat mencapai 600 ribu unit untuk roda empat atau lebih, dan untuk roda dua dapat mencapai hingga 2,45 juta unit. 

Dengan diproduksinya kendaraan listrik, diharapkan mampu menurunkan emisi karbon dioksida sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat atau lebih dan sebesar 1,1 juta ton untuk roda dua. Pemerintah memberikan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal bagi konsumen EV, seperti pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah PPnBM sebesar 0 persen, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 74/2021. 

Dukungan pemerintah ini, kata dia, diharapkan mendorong potensi besar Indonesia dalam industri mobil listrik mengingat cadangan besar tambang nikel di Indonesia sebagai bahan utama baterai mobil listrik. Selain itu, Airlangga juga menjelaskan, Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk sektor Kesehatan, yaitu di Sanur Bali dimana investasi dan tenaga kesehatan di KEK Kesehatan ini dapat berasal dari asing. 

”Setelah Marubeni berkerjasama dengan Siloam Group dan Bunda Group, Pemerintah mengundang Marubeni untuk memperluas kerjasamanya dengan berinvestasi di KEK Kesehatan dan tidak hanya terkait jasa kesehatan. Hanya saja bisa juga untuk alat-alat kesehatan dan lainnya," ujar Airlangga.

Untuk pengembangan KEK ke depan, nantinya KEK Kesehatan ini akan memiliki fasilitas kesehatan dengan spesialisasi Oncology, Stem Cell, dan perawatan orang-orang tua. Kesempatan investasi pada sektor kesehatan di Indonesia, di sambut baik oleh CEO Marubeni yang akan segera mengirimkan delegasi guna melakukan survei langsung ke Sanur Bali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement