"Mitratel merupakan perusahaan menara telekomunikasi dengan pertumbuhan menara dan pelanggan terbesar selama periode 2017 hingga 2021 dibandingkan para kompetitornya," ucap Teddy.
Selain itu, lanjut Teddy, Mitratel memiliki pelanggan jangkar terbesar yaitu Telkomsel yang merupakan operator seluler terbesar dengan kredit rating terbaik. Menurut Teddy, hal ini menjadi peluang yang sangat baik untuk operator telekomunikasi dan tenant non-operator dalam memperluas jangkauan layanannya, termasuk bisnis penunjang lainnya.
Teddy menambahkan, Mitratel juga tidak memiliki eksposur risiko fluktuasi mata uang asing mengingat seluruh pinjaman dalam denominasi rupiah. Rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang bersih terhadap Ebitda juga relatif terkendali masing-masing pada level 44,3 persen dan -0,4x.
Teddy memastikan Mitratel akan terus menjadi perusahaan menara telekomunikasi unggul dengan pertumbuhan terbesar baik dari sisi kinerja operasional maupun keuangan melalui agresivitas kegiatan organik, inorganik, dan pengembangan bisnis lainnya menuju perusahaan infrastruktur digital.
"Ke depan, beberapa langkah strategis akan terus dilakukan Mitratel antara lain mempertahankan posisi kepemimpinan pasar, memperkuat portofolio bisnis baru, mempercepat pertumbuhan inorganik dengan target enam ribu menara pada tahun ini, meningkatkan profitabilitas, dan arus kas melalui efisiensi biaya," kata Teddy menambahkan.