EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan crypto exchange asal Indonesia, Indodax mengadakan kegiatan donasi di Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam. Adapun kegiatan donasi ini dilaksanakan di kantor Wahid Foundation dan merupakan hasil kolaborasi antara Indodax dan platform crowdfunding Ayobantu.com.
Donasi senilai total ratusan juta rupiah didapatkan dari hasil lelang NFT lukisan diri Oscar Darmawan yang dilukis langsung oleh Yenny Wahid selaku direktur Wahid Foundation dan pendiri Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, pembuatan lukisan ini diawali berkunjung ke pembukaan Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam di Sleman, Jawa Tengah.
“Beberapa waktu lalu, Ibu Yenny Wahid sempat melukis saya dan saya sangat sangat excited. Ketika lukisannya sudah jadi, saya terpikir untuk mengubahnya menjadi suatu aset digital NFT, memasarkannya platform marketplace NFT ternama lalu melelang nya. Uang hasil lelang pun saya gunakan untuk donasi kepada Pesantren Programmer Qoryatussalam yang mana seluruh santri yang mengenyam pendidikan di pondok pesantren tersebut adalah santriwati," ujarnya, Kamis (4/8/2022).
Dalam pengimplementasiannya, Indodax dibantu oleh Ayobantu.com. untuk mengelola pelelangan NFT sampai terkumpul dana sebesar ratusan juta rupiah.
“Kami antusias dapat terlibat dalam acara pelelangan NFT yang diinisiasi oleh Indodax. Sebagai crypto exchange terbesar di Indonesia, Indodax berhasil menunjukkan NFT lebih dari sekedar aset digital yang layak dikoleksi, namun mampu memberikan dampak yang lebih luas pada masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu CEO Ayobantu Agnes menambahkan cara kerja teknologi blockchain yang terdesentralisasi membuat seluruh transaksi di dalamnya menjadi lebih transparan dan aman.
“Hal ini merupakan sebuah sinyal positif dalam bidang filantropi yang mengutamakan integritas dan transparansi,” ucapnya.
Direktur Wahid Foundation dan Pendiri Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam, Yenny Wahid sangat mengapresiasi yang dilakukan oleh Indodax dalam pemanfaatan teknologi blockchain dan kripto sebagai kegiatan sosial yang mendukung generasi muda agar dapat berdaya dan siap bersaing bidang IT.
“Donasi ini akan didayagunakan untuk mengoptimalkan lingkungan pembelajaran santri-santri Pesantren Qaryatussalam agar lebih kondusif dan lebih membangkitkan daya kreatif. Dengan tambahan sumber daya, santri-santri akan didorong untuk membangun proyek mereka sendiri, baik secara individual maupun secara kolektif,” ucapnya.
“Santriwati akan dipacu untuk menemukan tawaran solusi bagi permasalahan sekitarnya dan menerjemahkan serta mengintegrasikan solusi itu ke dalam rancang bangun aplikasi teknologi sederhana,” ucapnya.
Yenny menyebut sejak awal berdirinya, pondok pesantren ini tidak hanya mencetak lulusan yang ahli dalam ilmu agama namun juga menghadirkan pelatihan dan pembelajaran bidang IT bagi santriwati.
“Saya melihat potensi perempuan, khususnya santri sangat besar. Tetapi di sisi lain, dunia teknologi masih banyak didominasi laki-laki. Saya ingin perempuan juga mampu mewarnai perkembangan di dunia teknologi. Perspektif, sudut pandang, dan pengalaman yang khas dari perempuan akan memberi sumbangsih yang berbeda,” ucapnya.
Adanya penyerahan donasi hasil lelang kepada Pondok Pesantren Qoryatussalam, ia berharap bisa mengedukasi bahwa hadirnya aset kripto dan teknologi blockchain bisa memiliki banyak manfaat salah satunya dalam urusan sosial.
“Saya melihat donasi dengan memanfaatkan teknologi blockchain masih belum terlalu banyak, karena itu edukasi merupakan hal yang penting dan acara penyerahan donasi ini adalah salah satu agenda yang saya lakukan agar masyarakat bisa melek terhadap use case blockchain yang memiliki banyak manfaat kehidupan karena sifat blockchain sendiri yang akurat, akuntabel dan transparan,” ucapnya.