EKBIS.CO, JAKARTA-- Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menilai bisnis sektor pertambangan akan menggeliat sepanjang tahun ini. Hal ini seiring pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Anggota Himbara, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit sektor pertambangan sebesar Rp 24,6 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 32,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data perseroan dikutip Selasa (9/8/2022) penyaluran kredit sektor itu menjadi yang tertinggi segmen business banking. Adapuan kenaikan ini melampaui pertumbuhan kredit sektor manufaktur sebesar 17,7 persen serta sektor perdagangan, restoran, dan hotel sebesar 15,6 persen.
Secara keseluruhan, realisasi kredit segmen business banking sebesar Rp 512,3 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 7,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
“Maka demikian, kredit ke sektor pertambangan dari berkontribusi sebesar 4,8 persen dari total kredit segmen tersebut,” tulis perseroan.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan penyaluran kredit segmen korporasi masih menjadi motor akselerasi dari kinerja kredit perseroan. Pada semester I 2022, perseroan menyalurkan total kredit sebesar Rp 620,42 triliun atau naik 8,9 persen dibandingkan semester I 2021 yang membukukan kredit sebesar Rp 569,73 triliun.
“Sektor ekonomi yang dibidik segmen business banking adalah sektor manufaktur, perdagangan, pertanian, transportasi dan pergudangan, serta telekomunikasi. Perseroan juga masuk pada sektor ekonomi hijau seperti energi baru dan terbarukan,” ujarnya saat paparan kinerja perseroan beberapa waktu lalu.
Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 20,64 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 4,88 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 19,68 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan penyaluran KUR disalurkan kepada 192.657 debitur pada semester I 2022. Pada 2022, KUR paling banyak disalurkan ke sektor produksi sebesar Rp 12,29 triliun atau sebesar 59,54 persen dari total penyaluran.
Adapun sektor-sektor yang termasuk pada sektor produksi antara lain sektor pertanian sebesar 29,43 persen (Rp 6,07 triliun), sektor perikanan 1,97 persen (Rp 406,8 miliar), sektor industri pengolahan 8,23 persen (Rp 1,7 triliun), sektor pertambangan 0,03 persen (Rp 5,25 miliar) dan sektor jasa produksi menyumbang 19,88 persen (Rp 4,1 triliun).
“Target penyaluran KUR pada tahun ini sebesar Rp 40 triliun,” ucapnya.