Presiden Jokowi pun mengatakan hal yang serupa. Menurutnya meskipun perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan, Indonesia harus tetap waspada, realistis tapi tetap optimistis untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia agar dapat menjadi ekonomi ke-4 dunia pada 2045.
“Saya berharap kita semua dapat terus berperan aktif dan berkontribusi nyata dalam upaya membangun perekonomian daerah dan nasional ke depan bersama-sama, dengan mengubah tantangan-tantangan global menjadi sebuah peluang melalui kolaborasi inklusif antara pemerintah, pelaku usaha, dan juga masyarakat luas,” ucap Presiden.
Jokowi meminta Kadin Indonesia dan seluruh Kadin Provinsi bergerak memajukan ekonomi, terutama di sektor pangan yang memiliki potensi besar, baik itu komoditas pangan jagung, beras, atau sorgum yang memang sangat dibutuhkan oleh banyak negara di tengah ancaman krisis pangan dunia. Presiden juga meminta Kadin membangun sektor pertanian dalam negeri dengan dukungan teknologi dan inovasi pertanian.
“Untuk sektor SDA, misalnya pertambangan dan mineral, saya berharap Kadin Indonesia juga mendukung program hilirisasi, jangan lagi ekspor bahan mentah. Keberhasilan nikel ini harus diikuti tambang-tambang lain untuk hilirisasi sehingga mempercepat peningkatkan ekonomi. Negara-negara seluruh dunia membutuhkan tambang dan mineral kita, kita paksa mereka untuk bikin industri hilir di sini,” tegas Presiden.
Jokowi juga mengapresiasi Kadin Indonesia dalam membantu UMKM untuk masuk ke ekosistem digital. Saat ini, presiden mendorong UMKM masuk ke e-katalog agar dapat berpartisipasi dalam proyek pembangunan nasional. Tak hanya itu, Presiden juga ingin memastikan agar semua proyek yang bersumber dari APBN, APBD, dan BUMN digunakan untuk membeli produk dalam negeri utamanya dari UMKM dengan nilai komitmen belanja mencapai Rp 897 triliun.
Presiden Jokowi menambahkan Kadin Indonesia memiliki posisi untuk menentukan dan mengerahkan potensi dunia usaha demi mengakselerasi ekonomi Indonesia dengan mengadvokasi informasi terkait kebijakan pemerintah di bidang ekonomi kepada dunia usaha. Kadin Indonesia, kata presiden, juga selalu menyampaikan masukan, solusi, serta rekomendasi kepada pemerintah mengenai kebijakan ekonomi, isu lokal, nasional, dan internasional yang berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia serta mendukung agenda prioritas pembangunan Indonesia sesuai dengan kapasitas dunia usaha.
Sebelum membuka diskusi, Presiden Jokowi yang didampingi Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyempatkan diri untuk berjalan santai bersama sambil mendengarkan paparan mengenai revitalisasi TMII yang sudah mencapai 98% dan menelan anggaran lebih dari Rp 1 triliun. Selepas diskusi, acara dilanjutkan dengan penanaman 10 pohon Tabebuya yang diwakilkan oleh Presiden Jokowi dengan Arsjad Rasjid sebagai simbol menyongsong Indonesia Emas 2045.
Acara ini juga menyuguhkan sejumlah makanan khas nusantara seperti aneka soto nusantara di antaranya soto Padang, soto ayam Banjar, empal gentong Cirebon, dan coto Makassar. Selain itu, ada juga angkringan yang menyajikan jajanan pasar, bubur manis tradisional, dan sajian lain sebagai hidangan utama seperti nasi kuning Manado, nasi pecel Madiun, lontong Medan, nasi campur Bali, papeda ikan kuah kuning Papua. Di akhir acara, pendakwah Erick Yusuf menyempatkan diri untuk memimpin doa bersama.