Rabu 31 Aug 2022 17:03 WIB

PGN Suplai Gas Bumi 17.5 BBTUD ke FajarPaper Dukung Teknologi Hemat Energi

Penyaluran gas bumi ke FajarPaper merupakan kontrak jangka panjang sampai tahun 2035

Red: Christiyaningsih
PT PGN Tbk. mengoptimasi layanan gas bumi untuk mendukung keberlanjutan PT Fajar Surya Wisesa Tbk atau FajarPaper.
Foto: PGN
PT PGN Tbk. mengoptimasi layanan gas bumi untuk mendukung keberlanjutan PT Fajar Surya Wisesa Tbk atau FajarPaper.

EKBIS.CO,  BEKASI – Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, mengoptimasi layanan gas bumi untuk mendukung keberlanjutan PT Fajar Surya Wisesa Tbk atau FajarPaper dengan menyalurkan gas bumi sampai dengan 17.5 BBTUD. Sebelumnya, PGN melayani kebutuhan gas bumi FajarPaper menggunakan skema seasonal selling dimana volumenya disesuaikan dengan kebutuhan dalam periode tertentu.

Kini penyaluran gas bumi ke FajarPaper merupakan kontrak jangka panjang sampai tahun 2035 yang diikat dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). PJBG ditandatangani oleh General Manager Sales and Operation Regional II PGN Sonny Rahmawan Abdi dan Yustinus Yusuf Kusumah selaku direktur PT Fajar Surya Wisesa.

Baca Juga

Pemenuhan gas ke FajarPaper berasal dari dari portfolio alokasi pasokan Gas PT PGN Tbk di Jawa Bagian Barat yang disalurkan menggunakan pipa South Sumatera West Java (SSWJ) dan pipa distribusi dedicated hilir milik PT PGN Tbk. Ke depan FajarPaper berencana akan melakukan pengembangan Gas Turbin dan 1 unit Paper Mill, sehingga penyaluran gas diharapkan akan meningkat menjadi 28-30 BBTUD.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan PGN akan menjaga performa layanan dalam menyediakan infrastruktur gas yang memadai dan ketahanan pasokan yang terjaga agar nilai lebih dari gas bumi dapat diserap pelanggan bisa optimal. “Fajar Paper sebagai industri, erat kaitannya dengan dampak multiplier effect bagi masyarakat dan perekonomian. Di antaranya adalah penambahan lapangan kerja dan peningkatan daya saing produk dalam negeri,” ujarnya.

FajarPaper merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi packaging kertas yang berkedudukan di Kabupaten Bekasi, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 1988 dan memiliki delapan mesin kertas dengan kapasitas produksi sebesar 1,5 juta ton per tahun, dan memiliki satu anak perusahaan yang berada di Surabaya. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam kertas kemasan dari kertas daur ulang seperti Coated Duplex, Container Board, dan White Liner Board. 

Selain menggunakan kertas daur ulang, fasilitas-fasilitas di FajarPaper juga mengedepankan aspek-aspek lingkungan dengan target zero waste. Dari sisi untuk menunjang produksi, FajarPaper menggunakan berbagai sumber energi yakni satu steam turbin dengan kapasitas 55 MW dan dua gas turbin dengan kapasitas 70 MW. FajarPaper akan mengoptimalkan dua gas turbin tersebut sehingga mengurangi beban emisi karbon batu bara sesuai dengan anjuran pemerintah.

“Kita mengucapkan banyak terima kasih kepada PGN, hari ini kita melaksanakan PJBG yang akan dilanjutkan dengan proses gas in. Kita mengharapkan bahwa kerja sama ini akan berlanjut bukan hanya di Jakarta, tapi juga di Surabaya. Semoga titik terang kita dapatkan menjelang akhir tahun, supaya produksi kita bisa berjalan lancar,” ujar Direktur Fajar Surya Wisesa, Yustinus Yusuf Kusumah.

“Kami berterima kasih kepada FajarPaper atas kepercayaan dan dukungan kepada PGN untuk memenuhi kebutuhan gas bumi. Nilai lebih gas bumi yang lebih efisien dan ramah lingkungan dapat mendukung FajarPaper dalam menerapkan teknologi hemat energi serta wujud sinergi bersama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujar Faris.

Saat ini, PGN telah melayani kebutuhan gas bumi ke lebih dari 2.446 pelanggan industri di berbagai daerah. Performa gas yang mengalir 24 jam dan harganya yang bersaing akan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya. PGN berharap benefit yang didapatkan dari penggunaan gas bumi dapat meningkatkan produktivitas industri dan berdaya saing, serta menjadi solusi energi yang bersih menuju target net zero emission pada tahun 2060.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement