Selasa 13 Sep 2022 08:09 WIB

Badan Pangan Naikkan Volume Penyerapan Ayam dari Peternak

NFA sudah mulai menyerap 10 ton ayam hidup langsung dari peternak.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Peternak melihat kualitas telur ayam di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/8/2022). Badan Pangan Nasional (NFA) melakukan fasilitasi penyerapan live bird atau ayam hidup melalui kerja sama dengan BUMN serta Asosiasi peternak dan pedagang.
Foto:

Sebagai solusi jangka panjang, ia mengatakan, NFA bersama para stakeholder peternakan telah menyusun dan menyepakati bersama HAP daging ayam ras/live bird di tingkat peternak, yaitu Rp 21 ribu per kg sampai Rp 23 ribu per kg. 

Level harga itu berdasarkan perhitungan berbagai komponen biaya yang membentuk harga pokok produksi, seperti harga DOC, pakan, rata-rata berat panen, obat dan vaksin, serta biaya operasional. 

Saat ini, Arief menjelasakan, HAP tersebut sedang dalam proses pengundangan dalam peraturan Badan Pangan Nasional. “Seluruh pelaku usaha dan stakeholder perunggasan nasional harus komitmen untuk menjalankan HAP tersebut, sehingga stabilitas harga daging ayam baik di tingkat peternak dan konsumen dapat terjaga,” ujarnya.

Arief juga menjelasakan solusi jangka panjang lainnya, yaitu membangun ekosistem perunggasan hulu-hilir, salah satunya dengan memastikan ketersediaan dan stabilitas harga jagung sebagai bahan utama pakan ternak unggas. 

Untuk menjaga pasokan jagung di sentra produksi unggas, sampai September ini, NFA telah memfasilitasi pendistribusian jagung dari NTB ke Kendal dan Blitar sebanyak 2,7 juta kg. Kedepannya, untuk menjaga stabilitas harga pakan, NFA akan menyusun HAP pakan ternak.

Adapun, berdasarkan data Panel Harga Pangan NFA, per 11 September 2022 harga rata-rata nasional ayam hidup tingkat produsen Rp 21.380 per kg, dengan harga tertinggi Rp 24.170 per kg di provinsi Kalimantan Selatan dan terendah Rp 17.000 per kg di provinsi Sumatera Selatan. 

Untuk ketersediaan daging ayam ras, berdasarkan data Neraca Pangan Nasional, sampai akhir September 2022 diperkirakan stok daging ayam ras berada di 602 ribu ton, sementara sampai akhir Desember 2022 berada di angka 903 ribu ton. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, mengatakan, pihaknya bersama NFA telah melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha perunggasan baik dari BUMN maupun swasta, guna membahas solusi jangka pendek, menengah, dan Panjang.

Salah satunya, mendorong peningkatan kuota impor Grand Parent Stock (GPS) untuk BUMN Pangan agar dapat meningkatkan volume bisnis peternakannya, sehingga berkolerasi dengan peningkatan serapan ayam hidup peternak mitra. 

 

Pihaknya juga optimistis, harga ayam hidup di tingkat peternak akan kembali naik hingga harga kembali stabil, sehingga tidak terlalu membebani peternak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement