Menggali komoditas
Pengamat maritim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Saut Gurning menuturkan dalam kasus di Belawan dan Selat Malaka, perdagangan domestik intra Sumatra dan jejaring domestik nasional sangat potensial. Termasuk intra ASEAN hingga mungkin ASEAN ke Asia Selatan, dan Asia Timur.
Saut mengungkapkan pilihan jarak pendek atau onshore berpotensi lebih besar saat ini di Belawan ketimbang pola offshore (jarak jauh) yang kerap diganggu dan dibatasi dengan berbagai persoalan makro. Beberapa di antaranya persoalan seperti kelangkaan ruang muat kapal global, ketersediaan kontainer kosong, kongesti, termasuk perang Rusia dan Ukraina.
Dalam pengamatan terhadap data-data trafik armada Selat Malaka sekitar 120-125 ribu unit per tahun, Saut menyebut masih tetap saja didominasi oleh armada kontainer, curah cair (LNG, LPG, CPO), curah kering, crude oil, general cargo, dan angkutan kendaraan. "Jadi terkait dengan Belawan, sepertinya beririsan dengan kekuatan hinterland yaitu trafik kargo kontainer, curah cair (khususnya CPO) dan kendaraan," jelas Saut.
Meskipun begitu, Saut mengatakan potensi komoditas yang dapat dikonsolidasi serta didistribusikan ke berbagai lokasi domestik dan internasional tentu akan lebih beragam. Termasuk juga potensi produk perikanan tangkap atau budidaya di sekitar Belawan dapat dikembangkan menjadi komoditas unggulan tawaran Belawan untuk berbagai partner onshore-nya.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan Kerja sama Pelindo dengan Konsorsium INA akan mengakselerasi pengembangan Pelabuhan Belawan dengan standar layanan internasional. Standar internasional tersebut memungkinkannya untuk meningkatkan peran dari pelabuhan feeder menjadi pintu gerbang logistik di Sumatra bagian utara.
"Dengan demikian, pelabuhan ini diharapkan dapat memperkuat daya saing produk-produk unggulan Pulau Sumatra dan berkontribusi pada penurunan biaya logistik secara bertahap," ucap Arif.
Pertumbuhan ekonomi
Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengungkapkan sektor maritim dan kepelabuhanan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Ridha menuturkan dengan menjadikan Pelabuhan Belawan sebagai pintu gerbang maritim, akan memberikan efek berantai yang sangat positif bagi perkembangan ekonomi Pulau Sumatra.
Ridha menyambut kehadiran DP World sebagai partner strategis internasional yang telah kita pilih melalui seleksi ketat. "DP World sebagai operator pelabuhan kelas dunia akan memperkenalkan praktik terbaik yang dimilikinya kepada Indonesia," tutur Ridha.
CEO and Managing Director DP World Asia Pacific Glen Hilton memastikan dukungannya untuk Indonesia dalam mengembangkan perekonomian Sumatra melalui pembangunan infrastruktur. Selain itu juga melalui investasi pada teknologi terbaru dan berkelanjutan, pelatihan kelas dunia, serta standar tertinggi untuk keselamatan dan kesehatan kerja. "Kami ingin menghilangkan inefisiensi untuk kemudian mengakselerasi perdagangan antara Indonesia dengan dunia internasional," ujar Ridha.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan untuk semakin mewujudkan peran Pelabuhan Belawan sebagai salah satu gateway logistik di Selat Malaka, BNCT akan menjadi pusat koneksi terminal. Selain itu juga akan terkoneksi dengan pelabuhan kecil lain di Pulau Sumatra bagian utara. BNCT pun nantinya akan memodernisasi infrastruktur maritim, termasuk efisiensi manajemen dengan kawasan industri serta lalu lintas truk menuju atau dari pelabuhan.